Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Sarah Meninggal untuk Pertama Kalinya

21 Oktober 2022   21:15 Diperbarui: 21 Oktober 2022   21:39 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Sarah meninggal untuk pertama kalinya, orang-orang di kantornya mengisi buku bersampul kulit hitam dengan 50 halaman belasungkawa yang tulus. To the moon and back. Itulah yang mereka katakan, 'Setulus hati, to the moon and back.'

Aku tidak bisa membuka buku itu. Ada di lemari kamar tidur di belakang kotak besar tanda terima pajak yang sudah menguning. Siapa yang memiliki hati baja untuk berbelasungkawa yang tulus dari belakang dan depan?

Dari orang-orang yang tidak pernah memberi apa pun kecuali lelucon dan video porno. Siapa yang ingin diingatkan bahwa dia tidak bisa membuat Sarah tetap hidup?

Ketika Sarah meninggal untuk kedua kalinya, aku berhenti dari kantor dengan para lelaki sebagai karyawan. Tetapi aku sendiri adalah seorang lelaki. 

Kali ini, berduka atas Sarah sebagai seorang lelaki, aku siap untuk mencari tangan hangat lelaki yang akrab sebagai teman. Aku akan membuka cangkang kesedihanku untuk kasih sayang, tetapi tidak ada yang datang.

Di ruang istirahat, mata yang menghindar menjelajahi tembok semen hijau muda saat aku duduk di sana, terbuka. Sunyi mereka membuatku muak dan bertanya-tanya mengapa Sarah masih hidup.

Ketujuh kalinya Sarah meninggal, aku sangat kecil sehingga tidak ada yang memperhatikan. 

Gerombolan Sarah berkerumun di sekitarku, mengabaikan penderitaanku dengan mata mereka yang lonjong dan asing, dengan kaki dan gigi yang terbuka, dengan tawa dan ambisi mereka, dan Sarah mereka sendiri.

Bagi mereka---jika mereka menyadarinya---aku pasti tampak seperti bintik. Bagi mereka, aku hanyalah kotoran yang ditinggalkan Sarah, dan Sarah cenderung meninggalkan yang terkecil.

Aku tinggal di sebuah kota kecil bernama Sarah di pinggiran Sarah ketika Sarah meninggal kesembilan kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun