Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lahir di Rumah Sakit

21 Oktober 2022   18:45 Diperbarui: 21 Oktober 2022   18:48 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rumah sakit besar megah dan putih
ongkos parkir di luar jangkauan
gerbang kecil di setiap dinding
Haruskah berjalan di sini?

akhirnya menemukan jalan masuk
pintu otomatis membagi pengunjung
rambu-rambu dengan banyak penundaan
bingung bengong di pintu

jika 'ku mati
mungkin akan jauh lebih mudah
permisi, di mana ruang bersalin?
resepsionis mempertanyakan identitas
bilang aku bukan keluarga
ditunjuk oleh seorang yang tertib
menuju ujung timur
rumah sakit umum kelas A
menyelinap di belakang satpam

sabar bergema lewat terlambat
simbol negara menjamin kesehatan rakyat
selebaran plastik bau menunggu
ibu tunggal mengambil, membaca
menangkap tangan untuk dipegang
saat air ketuban pecah

jendela halaman pintu tersembunyi
hal paling aneh yang pernah kusaksikan
bendera merah tergantung di atas bangsal
tak ada revolusi berdarah
orang miskin

takkan bekerja untuk kaum tani
dibawa ke masa kehamilan
jerit ganas yang mengerikan
kelahiran Ratu Adil

terjadi tiba-tiba
seperti dalam ramalan

Megamendung, 21 Oktober 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun