Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apa yang Kita Ketahui

20 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 20 Oktober 2022   09:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mendengarkan setiap pagi orang-orang tua kampung kami duduk di kedai kopi dengan gigi palsu, pantat palsu, dan juga jantung palsu bertukar cerita.

Berbohong.

Mengeluh.

"Zaman edan."

"Buta sejarah."

"Bajingan harus diusir keluar."

"Referendum undang-undang."

"Ubah kembali seperti semula."

Para lansia berkumpul untuk minum kopi dan memamah roti selai srikaya. Duduk merokok mengelilingi meja.

Memecahkan masalah besar kecil, baik imajiner maupun nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun