Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Ratu

17 Oktober 2022   11:30 Diperbarui: 17 Oktober 2022   11:46 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Phillip sedang bekerja di sebuah losmen di desa pedalaman ketika bertemu dengan Sang Ratu yang masih remaja.

Meskipun Sang Ratu sedang dalam persembunyian, dia sama sekali tidak bersembunyi. Dia berjalan-jalan. Dia mengobrol dengan pemilik losmen, pelayan bar, dan pelanggan tetap. Mengeluh tentang pelariannya dari ibu kota, dan perjalanan yang dilakukannya untuk itu. Itu membuatnya sakit leher dan sembelit.

Dia berbagi makanan mereka. Buah lunak dan roti keras. Bukan seolah-olah karena rendah hati, lebih seperti dia lapar.

Suatu malam di losmen dating kelompok pengamen. Dia tidak ikut berdansa. Dia memperhatikan para penari. Bukan seolah-olah dia menemukan mereka menarik, seolah-olah dia memperhatikan mereka karena mereka ada di sana dan mereka menari.

Itu menjadi terlalu berlebihan untuk Phillip. Dia pergi dan bertemu beberapa tentara republik.

Sang Ratu sangat sopan ketika tentara republik mendatanginya. Seolah-olah mereka sedang bekerja untuknya, atau dia berada di bawah perintah mereka.

Bandung, 17 Oktober 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun