Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 27)

4 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 4 Oktober 2022   19:59 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Steben menunjukkan jari telunjuknya yang kotor dengan gemetar ke arah BMW 532i. "Untuk itu? Kau pasti mabok, kawan!" dia tergagap. "Kau pasti sudah gila! Mobil itu tidak akan bernilai dua ratus juta!"

"Aku tidak bilang begitu," kataku sambal tersenyum. "Aku bilang itu yang aku minta untuk mobil itu."

Dia menatapku dengan tatapan memelas. "Aku berani seratus lima puluh."

Sekali lagi aku menggelengkan kepalaku. "Maaf, Tuan Steben."

Dia menarik napas dalam-dalam. "Dengar, aku sudah memberi tahu kau penawaran terbaik. Aku orangnya adil dalam bisnis. Aku tidak mau susah--"

'Tentu tidak," gumamku.

Dia berbicara tergesa-gesa. "Aku akan memberimu seratus tujuh puluh."

"Kamu tidak perlu melakukan hal semacam itu," kataku tegas. "Kalau kamu mau mobil ini, kamu membayar sesuai yang aku minta. Kamu benar-benar sangat beruntung mendapatkannya dengan sangat murah, kamu tahu."

Untuk sesaat kupikir aku sudah bertindak terlalu jauh. Steben tampaknya seperti mendapatkan serangan jantung. "Tapi mobil itu harganya tidak sampai dua ratus!" gertaknya. "Ya Tuhan, aku bisa mendapatkan yang baru dengan harga sekitar dua ratus sepuluh!"

Aku menyadari bahwa waktunya telah tiba untuk mulai menyelidiki sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun