Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 21)

26 September 2022   16:00 Diperbarui: 26 September 2022   16:01 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku mendorong pintu ayun dan menuju ke meja resepsionis. Pria di belakangnya melihat tiket, mencapnya, dan mengambil kunci kontak dari pasak di belakangnya. Dia menunjuk ke sebuah pintu tepat di luar ruang pamer.

"Anda akan menemukan mobil di sana, Pak," katanya.

Sepuluh menit kemudian aku mengendarai mobil David ke arah Balai Kota.

Aku berbelok ke sisi jalan dari Jelambar dan berhenti. Mungkin ide yang baik untuk melakukan penggeledahan mobil dengan harapan menemukan sesuatu yang lain untuk dikerjakan.

Saku samping tidak menghasilkan apa-apa kecuali kamus tua yang lusuh dan koran sore yang menguning.

Aku membuka laci dashboard, mengobrak-abrik isinya, dan menemukan setengah kotak permen karet, lap kotor, kacamata hitam, dan kotak kacamata. Aku membuka kasing untuk menemukan sepasang kacamata berbingkai tanduk konvensional, dan di bagian dalam tutupnya ada label kecil dengan nama dan alamat di atasnya:

Ny. Ria Syarif

Pondok Bunga Seruni, Bogor

Sambil mengerutkan kening menatap label selama beberapa detik, aku berpikir keras. Kacamata itu mungkin saja milik salah satu teman wanita David. Buaya darat sepertinya tidak pernah peduli tentang status dan rupa seorang wanita. Aturan 'Laki-laki tidak boleh mempermainkan gadis-gadis berkacamata' tidak ada artinya bagi David. Yang penting dia akan melakukan apapun juga selama masih di bawah lima puluh tahun.

Terpikir olehku bahwa Ratna Dadali mungkin tahu siapa Ria Syarif. Laki-laki yang baru bertunangan setahuku terkadang menceritakan daftar teman perempuan sebelum keduanya berkenalan kepada tunangannya, mungkin dengan maksud untuk memulai dengan awal yang bersih. Aku pikir tidak mungkin David akan memikirkan tindakan pencegahan seperti itu perlu, tetapi dengan David segalanya mungkin saja terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun