Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 18)

23 September 2022   22:04 Diperbarui: 24 September 2022   08:36 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Awalnya kupikir aku pasti salah lihat, karena ini adalah Sambadi yang sama sekali berbeda. Hilang sudah penjual peralatan pancing yang kumal, jenaka, dan berpakaian lusuh yang kuingat.

Sambadi baru ini tangannya terawatt menggantikan jari-jari yang bernoda nikotin dan kuku yang agak kotor yang pernah kulihat di hotel Marbella. Kumisnya yang acak-acakan telah dipotong dengan presisi Angkatan Sarat. Suara yang sangat halus dan udik sekarang menjadi tajam dan jernih, suara seorang pria yang terbiasa memerintah.

Sambadi Lambo kemudian kuketahui mendapatkan medali kehormatan dalam pembebasan sandera di Papua dan menghabiskan sisa karirnya di salah satu cabang Intelijen Militer yang kurang diketahui umum.

Aku memandang bergantian dari Sambadi ke Joko dengan wajah kosong melompong.

"Saya rasa Anda sudah mengenal Sambadi Lambo," kata Joko. "Dia rekan kerja saya."

Aku berkedip-kedip. "Seorang kolega?"

"Ya. Kami bekerja sama di departemen ini."

Aku menatap Sambadi yang tersenyum padaku.

"Aku tahu. 'Jaring dan benang, kawan'," katanya, dan sekali lagi aku mendengar suara sengau Sambadi Lambo dari Cirebon. Kemudian Sambadi tersenyum lebar.

"Kukira kau pasti mengira aku cukup mengerikan. Aku minta maaf karena harus mendompetmu. Aku harap itu tidak merepotkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun