Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

D.I.H: 14. D.I.H?

20 September 2022   18:24 Diperbarui: 20 September 2022   18:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Tenggelam dalam pikiran sesaat, sebuah pintu menjadi semacam sisa-sisa antara dunia, dan lebih banyak jawaban untuk lebih banyak pertanyaan yang terurai dengan kecepatan yang mulai kuanggap hina: prevalensi yang tidak diketahui menghasilkan perasaan gelisah di sekitar kematian.

Dan yang memberi sanksi pada elastisitas ingatan, seolah-olah diperlukan untuk membungkam hati untuk terus tabah menghadapi soal yang semakin banyak.

Di pintu masuk pintu emas ini berdiri seorang pria. Tagor Simanungkalit pernah memberi tahu kami tentang manajer perkebunan, Sando, maka kami berasumsi.

Sando berdiri dengan tangan bersilang. Mengenakan kemeja krem kusut kebanyakan tidak dikancing, celana linen merah dan tanpa sepatu, berdiri dengan kaki mengenakan celemek krem yang kemudian diangkat dan dipegang dengan satu tangan dan mengulurkan tangan lain untuk menjabat tangan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun