Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Eksperimen

20 September 2022   09:30 Diperbarui: 20 September 2022   09:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eksperimen itu berhasil.

Aku sedang menatap klon diriku, mengagumi betapa berbedanya dia dengan citra diriku.

Dia refleksi hidup dengan kemandirian baru dan dia menatapku dengan keheranan dan kebingungan yang sama.

Rekan-rekanku berbagi kegembiraan, dan aku tidak bisa memikirkan hal yang lebih baik selain mengangkat tangan dan menyambutnya ke dunia dengan jabat tangan. Dia terkejut dengan gerakan itu, tetapi dengan enggan menerimanya.

Tangannya terasa lebih kasar dari tanganku. Aku mentapa ke bawah dan apa yang kupikir sebagai ketidaksempurnaan dalam proses itu hanyalah konfirmasi dari kesempurnaannya. Tanganku adalah tangan orang dewasa tetapi dengan kulit yang segar dan tak berkerut.

Aku terhuyung mundur dan pergi untuk menarik lengan bajuku, tapi baru sekarang aku sadar bahwa aku telanjang. Udara ruangan dingin dan aku tidak memiliki rambut. Bekas operasi usus buntuku tak ada karena aku masih memiliki usus buntu dan tertutup cairan lengket.

Dan aku menatap ke atas, melihat rasa kasihan terlukis di wajahku.

Bandung, 20 September 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun