Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keluarga Berencana Non Alami

17 September 2022   12:58 Diperbarui: 17 September 2022   12:59 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjanjian terakhir, saya akan membatasi tinggi jenis betina tak lebih dari dua meter lima sentimeter dan tak satu pun dari mereka memiliki rambut lebih dari dua puluh sentimeter. Kompensasi berlebihan, jika Anda bertanya kepada saya! Tapi pilihannya tidak terbatas. Sisa tulang ekor? Tidak tersisa apapun lagi! Bulu, jari-jari kaki yang berlawanan hilang selamanya.

Insang adalah pilihan populer akhir-akhir ini, mengingat kepadatan kota-kota di sepanjang pantai, dan sebagainya.

Apa maksud Anda, lebih nyaman membiarkannya secara acak? Yah, saya kira saya bisa mengirim urutan Anda melalui generator acak.

Sebentar... oke, sekarang untuk momen yang dinanti-nanti! Saya ingin Anda menarik napas dalam-dalam, dan bersama-sama menekan tombol ini untuk menanamkan massa sel ke dalam rahim buatan Anda.

Saya tidak mengerti pertanyaan Anda. Apa maksud Anda dengan 'cara kuno', seperti dengan tabung reaksi dan cawan petri, seperti itu?

Apa? Anda ingin memasukkan apa ke mana?

Tidak, itu tidak mungkin. Ya, saya benar-benar seorang pakar KeluargaBerencana Corp, dan selama tujuh belas tahun saya di sini, saya belum pernah mendengar sesuatu yang begitu ... sama sekali tidak alami!

Bandung, 17 September 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun