Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Zombiepedia

24 Agustus 2022   17:00 Diperbarui: 24 Agustus 2022   17:02 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang pertama hidup lagi adalah Sang Profesor.

"Yah," katanya, dengan lidah busuk berulat mengobrak-abrik kata, "sepertinya sekarang saya harus percaya pada keabadian perseorangan, yang mungkin saya dapatkan melalui buku-buku saya."

Dia adalah seorang selebriti, tentu saja, bahkan lebih dari sebelumnya. Apalah artinya 500 karya ilmiah diterbitkan ketika Anda bisa bangkit dari kubur?

Sang Profesor, dapat dimengerti, merasa kesal.

"Ilmunya," katanya di acara Lapor Bos, "yang harus menjadi fokus, bukan tokohnya."

"Jadi, apakah Anda masih menganggap kematian itu damai?" tanya host.

"Tidak," kata si bapak robotika.

***

Kita lebih siap lagi ketika Sang Pengarang Termasyhur kembali. Yang belum membaca bukunya menonton filmnya. Beranak dalam Kubur menjadi karya klasik modern. Bahkan sekuel Pocong Antar Planet menjadi box office.

Sang Pengarang ternyata tidak mudah menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun