Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surel untuk Sang Sutradara

10 Agustus 2022   11:33 Diperbarui: 10 Agustus 2022   11:36 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang Putri Takol, tidakkah menurut Anda sedikit aneh baginya untuk mengenakan jilbab ketika gadis-gadis lainnya pamer warna cat rambut? Maksud saya, tentu ini film tentang seorang gadis pesantren yang jago main golf, tetapi bagaimana pengunjung bisa mengingat wajahnya jika tubuhnya terbalut gamis kelabu longgar. Saya merasa sulit untuk percaya bahwa mereka akan mengenali seorang gadis tanpa make up masuk ke kafe, bahkan jika dia adalah seorang Pahlawan Super.

Mungkin Anda bisa menyarankan mengenakan tunik dengan turtleneck longgar atau overall denim. Atau, lebih baik lagi, bagaimana jika adegan itu terjadi di pantai? Dengan begitu saya bisa memakai bikini. Kalian punya pelatih kebugaran dan koki dan make up artist, kan? Bukannya saya tidak bugar atau apalah, tetapi mengingat kamera menambahkan berat sekitar lima kilo, sedikit diet dan fitness pasti tidak ada salahnya.

Sekarang, ini masalahnya. Jika pramusaji akan berada di pantai, kita tidak bisa benar-benar memanggilnya 'Pramusaji kafe yang menumpahkan kopi ke baju Putri Takol' lagi, bukan? Bagaimana kalau alih-alih menjadi pramusaji, dia bisa menjadi sepupu Putri Takol si penjaga pantai keren dari Bali atau Manado. Atau kakaknya. Bukan kakaknya yang jahat, Putri Taksol si driver taksi online, tetapi kakaknya satu lagi, yang tidak diketahui siapa pun karena dia diadopsi. Tidak, tunggu, saya tahu! Dia sebenarnya saudara kembar Putri Takol, tetapi dia diambil saat lahir dan perawat memberi tahu ibu mereka bahwa hanya satu dari anaknya yang selamat. Dia semacam tipe artis yang suka merenung, dan Anda bisa memanggilnya Putri Nakol, 'Anak Kolong,' putri angkat seorang jenderal, seniman sketsa forensik yang membantu Putri Takol menangkap penjahat dengan menggambar sketsa wajah penjahat.

Atau, jika menurut Anda itu tidak dapat dipercaya--yang tidak masuk akal mengingat tidak ada yang akan percaya bahwa seorang gadis berjibab polos dapat melakukan pukulan hole-in-one pada tiga lubang dan eagle serta birdie pada lima belas lubang lainnya sejak awal, tetapi apa pun itu film Anda. Bagaimana jika namanya Putri Spidol? Dia bisa menjadi sidekick Putri Takol, yang membalas kematian Putri Takol setelah musuh bebuyutannya, kakaknya si Putri Taksol, secara brutal menabraknya dengan motor ojek di adegan pembuka. Slebew!

Saya menyadari bagian itu tidak ada dalam naskah, tetapi kita harus menghadapi fakta di sini. Jika kita tidak segera menyingkirkan Putri Takol, tidak ada gunanya memperkenalkan Putri Nakol, atau bahkan Putri Spidol dalam hal ini. Dan selain itu, jika kita membunuhnya tepat setelah kredit pembuka, itu akan mengalihkan perhatian penonton yang menyadari bahwa Dodol kucingnya tidak ada. Bukannya saya tidak suka kucing, hanya saja saya alergi bulu kucing.

Jadi, ya, Anda mungkin ingin membahas perubahan ini dengan produser dan ketika Anda mengetahui arah yang Anda inginkan, beri tahu saya. Oh, dan ingat, jangan lupa juga pelatih kebugaran dan koki pribadi. Jangan pikirkan kamar hotel president suite untuk saya. Mengingat kesibukan Putri Spidol, saya tidak akan banyak berada di dalamnya. Cukup yang junior suite saja.

Dan karena Anda memiliki alamat Gmail, facebook, tiktok serta nomor ponsel saya dan nomor telepon kafe Subnormal tempat saya bekerja sampai karir akting saya berkembang. Dan jika Anda menelepon saya di tempat kerja dan saya tidak ada di sana, katakan saja pada Mas Dino manajer untuk mencari saya ke belakang. Saya mungkin sedang istirahat merokok.

Salam,

Gigi Graham Blackanc 

(Nama asli pemberian oma saya yang keturunan Portugis, Tugu)

Bandung, 10 Agustus 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun