"Bercanda lu!"
"Beneran," katanya, membayar americano pesanan kami.
"Apa yang terjadi?"
"Salah ketik. Gue tulis yang paling gue senengin 'bakar gedung pencakar langit'."
"Yang lu mau tulis apaan?"
"Pakar Gedung Pencakar Langit."
"Karena Om Rudimin adik mama lu yang pemenang perhargaan Arsitek Perancang Gedung dengan Keselamatan dari Kebakaran Terbaik itu jadi idola lu?"
"Itu dia."
"Jangan putus asa, Bro."
"Trims."
Barista membungkukkan badannya dari balik meja. "Saya baru saja ditolak dari program S2 Universitas Nusantara," katanya. "Resume saya mengatakan bahwa saya adalah Bachelor of Fart. Ini uang kembalian."