Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kontak Terakhir

5 April 2022   18:00 Diperbarui: 5 April 2022   18:00 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thetrekcollective.com

Akhirnya, kamu menerima kenyataannya: mereka tidak dapat mendengar kamu berteriak.

Meski seharusnya bisa, dengan komunikatormu yang aktif, seharusnya mereka menerima peringatanmu tentang armada Borg, lima belas kapal penempur besar, jauh sebelum mereka sampai sedekat ini ke orbit. Tetapi musuh terus-menerus mengacak frekuensi subspace-mu, terlepas dari metode alternatif yang kamu coba.

Pesawatmu hanyalah kapal penjelajah pedagang yang sederhana, dilarang membawa peralatan militer apa pun. Kamu tidak punya harapan untuk menghalangi mereka, atau melakukan penyergapan. Konon pula mendahului mereka dengan daya Warp-mu yang terbatas.

Bahkan mereka tidak menganggapmu layak untuk dikejar, apalagi diserang dengan sekadar peluru foton. Kamu lemah.

Bukan... bukan lemah, tapi tak berguna.

Yang bisa kamu lakukan hanyalah duduk dan menonton.

Armada pertahanan di orbit luar akhirnya mendeteksi adanya musuh, tetapi tidak sebanding dengan kecepatan serangan Borg. Apa yang tersisa dari hanyalah puing-puing bertaburan seperti konfeti yang menyambut gerombolan penakluk.

Hanya saja, sepertinya pendudukan tidak ada dalam agenda mereka.

Di bawah, di permukaan, gelombang demi gelombang ledakan dahsyat berlangsung

Meskipun tampak nyata, kamu tak dapat mendengarnya di luar angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun