Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pembunuhan Jin Ifrit (Serial Saraswati: Pakar Makhluk Astral)

12 Maret 2022   18:46 Diperbarui: 19 Maret 2022   14:41 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pri. Ikhwanul Halim

Profesor Doktor Saraswati, pakar makhluk astral, berlutut di atas mayat di lantai apartemen. Sebuah lubang menembus dada si mayat tepat di jantungnya.

"Ini Efran Dua," katanya. "Jin ifrit yang mengoperasikan mesin magnet di tempat pembuangan besi rongsokan."

Detektif Sanjo Kaimano berjongkok di sampingnya. "Kamu yakin dia bukan Efran yang asli? Pria yang ditiru oleh si jin ifrit?"

Saras mengangguk. "Lihat bintik-bintik gelap di pakaiannya? Penyamarannya terbongkar karena dia sudah tewas, kembali ke bentuk bayangan aslinya."

"Tetangga mendengar teriakan dan memanggil polisi," kata Sanjo. "Kami harus mendobrak pintu. Pintunya terkunci, begitu juga semua jendela, dan korban tergeletak di sini mati. Mayatnya masih hangat. Dia baru mati beberapa menit."

"Jadi si pembunuh tidak mungkin pergi jauh," kata Saras.

"Tepat."

Keduanya mengangkat kepala dan melihat kedua tersangka yang ditahan di dekat lemari es ukuran sedang. Seorang petugas polisi memegang kaki seorang remaja bersayap yang melayang dan berkali-kali membenturkan kepalanya ke palfon. Polisi lain memegang lengan seorang pria bule kecil kepala botak berjanggut merah telanjang dada tanpa baju, mengenakan celana hijau serta sepatu yang disemir sehingga sinar matahari yang menerobos melalui jendela terpantul dari permukaannya.

Sanjo melanjutkan, "Kami menemukan palasik ini bersembunyi di luar jendela, dan tuyul aneh ini kami temukan di lorong di luar gedung. Keduanya memiliki kartu nama korban."

"Setengah tuyul setengah leprechaun," bisik Saraswati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun