Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengampunan Hujan

27 Januari 2022   18:12 Diperbarui: 27 Januari 2022   18:15 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

iblis mendarat di sini tahun dua ribu sembilan
kakinya yang berselaput patah
terlihat di sungai kembar
setan bermata tiga datang dari Laut Cina Selatan
dan katak berkulit gelap di mana-mana,
menyambut orang buangan bertanduk dua
awal dari akhir kita

dia berkata-kata
dan aku gemetar ketakutan
kalian memohon padanya
untuk mendoakanku
tanpa daya tanganku diikat, jawabnya

kupinta hujan turun
hapuslah dosaku dari muka bumi
hujan aji dan rapal mantra
tidak ada yang terjadi
'ku masih tetap labu busuk
menulis puisi untuk tawon penyengat

esok hari 'ku 'kan berdoa tiga kali
diriku terbakar menjadi abu
jalan menuju kota suci
kata Google Map dua belas langkah
menuju pengampunan

lampu lalu lintas berubah hijau
ditiup angin lewat
dan aku terbawa bayu ke Pasir Kaliki
seorang driver ojol menghapus dosa
meninggalkanku dengan tangan kosong

di kemudi iblis menyanyikan lagu-lagu nostalgia
lubang yang dia tinggalkan di dompetku

Bandung, 27 Januari 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun