Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lingkaran Kehidupan

24 Januari 2022   19:00 Diperbarui: 24 Januari 2022   19:01 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gneiss adalah batu yang penuh rasa ingin tahu dan selalu penasaran. Dia diusir dari planetnya untuk melakukan perjalanan ke dunia baru yang jauh dan belum dikenal, Bumi.

Perjalanan itu sangat panjang. Batuan adalah penjelajah antarbintang yang hebat, mereka tidak membutuhkan peralatan penunjang dan menanggung rasa kesepian dengan baik.

Gneiss tetap tidak tergesa-gesa ketika akhirnya tiba tak jauh dari tujuannya. Dengan sopan, ia telah menyampaikan kedatangannya ke tujuh lempeng tektonik utama yang menutupi permukaan bumi. Begitu dia turun ke bumi, tidak akan ada jalan kembali. Dia akan menjadi seorang pendatang, bukan tamu. Ia menunggu sambutan untuk memahami dunia baru ini.

Gneiss terkejut dengan apa yang dipelajarinya. Lempeng-lempeng tidak dalam keadaan tenang dan senang. Hanya dalam waktu 300.000 putaran (disebut 'tahun') mengelilingi bintang pusat (dikenal dengan nama 'Matahari')  yang lalu, sejenis makhluk baru telah muncul. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlahnya melonjak, dan kemampuannya menjadi luar biasa. Makhluk itu mampu mengganggu fondasi planet.

Pada awalnya, makhluk itu menggunakan bebatuan yang lepas, menyusunnya kembali, berdiri di atas satu sama lain, tidak mengganggu siapa pun.

Kemudian ia mulai memecah bebatuan dari massa yang damai dan diam. Selanjutnya membuat lubang untuk merobek batuan sedimen hitam dari saudara-saudaranya. Dan batu itu terbakar. Kini ia mempunyai alat peledak yang merobek permukaan dan meracuni tanah di dekatnya.

Lempeng-lempeng tidak dapat memahami mengapa ia menghancurkan tanah yang menopang kelangsungan hidupnya.

Makhluk itu menghancurkan habitatnya dengan berbagai cara. Udara memanas, mempengaruhi kehidupan tanaman yang dibutuhkannya dan membuat permukaan air laut naik, mengurangi jumlah tanah untuk mendukung kehidupan di darat.

Lempeng ingin makhluk itu tahu bahwa kegiatan ini berbahaya, tetapi ia tidak peduli. Panas, magma, adalah bagian dari siklus hidup setiap batuan. Menjadi pasir juga termasuk darinya.

Hanya saja lempengan-lempengan itu mengkhawatirkan masa depan mereka. Begitu banyak yang berubah begitu cepat. Begitu banyak batu pecah, berlubang, terbakar, menguap. Mereka melihat ke masa lalu untuk mencari solusi, ke 65 juta tahun sebelumnya, Dampak Chicxulub Yukatan. Apakah Gneiss bisa membantu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun