Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anggur Awet Muda

21 Januari 2022   21:13 Diperbarui: 26 Januari 2022   19:55 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari terbenam bersedia pergi dari teras berwarna merah tomat. Di dalam pakaiannya ada tubuh dan di dalam tubuhnya ada tubuh lain yang senyumnya tidak berbentuk seperti senyuman tapi persis seperti bagian dalam tubuhnya yang bahagia bersamamu.

Seperti air mancur yang menetes tanpa henti dari pancurannya, cahaya keemasan datang ke mana-mana. Di mana-mana adalah ini: dia tidak tahu apa-apa selain lain.

Hidup hewan berkulitnya tergantung di bak cuci. Ketika jam berdentang delapan kali isak tangis pengiring perpisahan, bukan lagi tanpa nama yang dirindukan. Kadang-kadang serupa biduk lalu, terkadang dia seekor capung. Kadang-kadang bagai seorang musafir berjemur di pantai pasir, kadang-kadang buah duku di musim manggis.

Bandung, 21 Januari 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun