Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aura

15 Januari 2022   13:54 Diperbarui: 15 Januari 2022   13:56 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
videogames.desktopnexus.com

Sepertinya aura suram kelam
jalan-jalan denganku sehari ini

kabut tebal awan tanpa hujan semakin tebal
memberat tiap detik
menyelimutiku dengan kemegahan rasa bersalah pedih
tinggalkanku tenang, lembap

berkibar seluruh
membawa pergi
bersembunyi di antara dedaunan
mencari makan malam

berat yang kuperjuangkan 'tuk melepaskan dariku
tak punya tenaga 'tuk saing, lagi
bagai akar yang kesepian menjalar mencari air di gurun dingin
jiwaku mengembara melalui tahun-tahun yang sakit

kita peduli menunggu bidikan
dilindungi putaran layar

dan sekarang, ku tak tahu:
apakah tahun benar-benar sakit?
Ataukah hanya pulas hias dipoles kuas pias?

melukis kisahku indah
tak berani 'ku berpikir jauh

otakku nyeri
belakang kepala beban berat
tak ingin kehilangan akal sehat


Bandung, 15 Januari 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun