Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekilas tentang Metafiksi

12 Januari 2022   08:25 Diperbarui: 12 Januari 2022   08:30 2386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metafiksi adalah bentuk fiksi yang menekankan konstruksinya sendiri yang secara terus-menerus mengingatkan pembaca untuk sadar bahwa mereka sedang membaca atau melihat sebuah karya fiksi. 

Metafiksi adalah kesadaran diri tentang bahasa, bentuk sastra, dan penceritaan. Metafiksi sering digunakan sebagai bentuk parodi atau alat untuk menertawakan kemufakatan sastra dan mengeksplorasi hubungan antara sastra dan realitas, kehidupan, dan seni.

Gampangnya, metafiksi adalah fiksi tentang fiksi. Misalnya, novel tentang pengarang novel yang menulis sebuah novel.

Dan karena definisinya adalah 'fiksi tentang fiksi', maka Frozen dan Maleficent besutan Disney juga dapat dikelompokkan sebagai metafiksi (selain sebagai subgenre 'High Fantasy' yang lebih spesifik lagi).

Sejarah 

Istilah metafiksi sendiri pertama kali dicetuskan oleh William H. Gass pada tahun 1970 dalam bukunya Fiction and the Figures of Life. Meski begitu, karya-karya yang dapat dikategorikan sebagai metafiksi terbit jauh sebelum itu. Era 70-an adalah puncak kejayaan fiksi eksperimental (metafiksi merupakan bagian darinya).

Novel pertama yang dianggap sebagai pelopor metafiksi adalah The Life and Opinions of Tristram Shandy, Gentleman karya Laurence Sterne (1759).

Dalam salah satu adegan, Tristram Shandy, tokoh eponim dan narator dari novel tersebut, mengedepankan proses penciptaan sastra dan berbicara tentang awal mula buku. Adegan tersebut membangkitkan respons metafiksi yang eksplisit. 

Meski menulis buku bukanlah titik plot, adegan ini juga bukan terjadi di awal novel, tapi refleksi metafiksi menjadi latar depan. Selain itu, narator menyapa pembaca secara langsung, sehingga menghadapkan pembaca dengan fakta bahwa mereka sedang membaca naskah yang sedang dibangun.

Komik Deadpool (Marvel) juga merupakan metafiksi, karena tokoh utama memiliki kesadaran jika dia merupakan tokoh komik.

Bentuk-Bentuk Metafiksi

Menurut Werner Wolf (Metareference across Media: The Concept, its Transmedial Potentials and Problems, Main Forms and Functions, 2009), metafiksi dapat dibedakan menjadi empat pasang bentuk yang dapat digabungkan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun