Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 31: Eidetik

14 November 2021   09:04 Diperbarui: 14 November 2021   09:13 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Annette Sousa, unsplash.com

"Ya benar."

" Bagaimana denganmu?"

"Entah," kata Ghea, "kamu tidak pernah tahu. Mungkin nanti suatu waktu aku akan menulis kisah romansa yang indah dan menerbitkannya atau mungkin hanya menjadi ibu rumah tangga pinggiran kota yang membosankan yang membaca novel online selama satu jam sementara mesin cuci melakukan pekerjaannya."

"Tapi itu sepertinya sangat menyedihkan."

"Entahlah," kata Ghea. "Ada semacam pesona dalam gaya hidup itu, kualitas stereotip tertentu yang nostalgik."

"Mungkin menulis roman erotis atau semacamnya?"

"Sesuatu untuk dibaca oleh ibu rumah tangga yang bosan di sela-sela mencuci dan merenung di kamar mandi?"

Klok klok. 

Bunyi pintu mobil teredam saat tombol remote kunci dipencet.

Mahiwal membukakan pintu pengendara.

"Sikap pria seperti itu takkan membuat wanita penulis pejuang emansipasi terpikat," kata Ghea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun