Teluk tenang yang terpencil, pantai resik lengkung bulan sabit.
Sepasang remaja menikmati kebebasan dan masa muda mereka. Cinta mereka bagai bunga bakung tercantik yang tegak menjulang melawan angin sepoi-sepoi.
Sisi utara pantai dipagari tebing curam, justru di bawah sinar matahari tampak hanya bagai tantangan kecil petualang bagi pasangan muda itu.
"Ayo naik ke sana!" teriak si pria sambil berlari menuju sisi utara pantai dan sang gadis mengikuti jejaknya dengan lenggak-lenggok seorang penari.
Jalan setapak yang tergaris jelas membawa mereka ke suatu titik, titik yang membuat mereka sadar bahwa mereka harus mendaki.
Tanpa tanda-tanda, entah dari mana mendadak muncul seorang perempuan tua membawa keranjang dari kayu cemara laut melintasi jalan mereka.
"Dan ke mana tujuan kalian berdua?" dia bertanya kepada pasangan itu.
"Kita akan ke atas tebing itu!" jawab si pria remaja penuh percaya diri.
"Ya" gadis itu setuju, "Apakah Anda tahu cara yang lebih mudah untuk sampai ke sana?"
"Tidak. Satu-satunya cara adalah mendaki."