Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 20: Pizza untuk Berdua

29 Agustus 2021   09:43 Diperbarui: 29 Agustus 2021   09:49 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andria perlahan bangkit, menyandarkan kepalanya di pintu kulkas, lalu membenturkannya berulang kali.

Anton menarik lengannya. Lelaki itu menggulung lengan baju, mengasah pisau dengan cepat dan mulai memotong.

"Ngapain lu?"

"Ayo, kita punya pekerjaan yang harus diselesaikan."

Musik berlanjut tanpa henti, penyanyinya gonta-ganti. Mereka bekerja mati-matian agar bisa selesai tepat waktu. Pada titik tertentu, ketika memasukkan ayam-ayam itu ke dalam oven, sidik jari tepung muncul secara misterius di pahanya.

Anton menertawakan dirinya sendiri. Menyesap secangkir kopi kedua malam itu, dia meludahkannya. Rasa asin menempel di lidahnya.

Dria tertawa di balik tangannya.

Sesendok krim kocok di jidatnya.

"Jangan bergerak."

Anton melemparkan buah anggur ke wajahnya dan menempel. Dia bersorak. Dria menghancurkan anggur itu dengan giginya.

"Giliran gue."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun