Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah dalam Rumah

27 Juli 2021   18:32 Diperbarui: 27 Juli 2021   18:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tidak tahu apakah aku harus menguburnya. Saat itulah aku melihat tubuhnya lebih berat di tengah, ada sesuatu yang bulat padat di dalamnya.

Aku menggigitnya hingga terbuka, karena gigiku satu-satunya alat pemotong yang kumiliki, dan menemukan sebutir telur seukuran kepalan tangan.

Aku memasukkannya ke dalam mulutku. Terasa telur itu berdenyut, iramanya serupa dengan detak jantungku. Cerminan diriku sendiri.

Aku menelannya. Setengah tersedak saat benda itu turun ke tenggorokanku, rasanya nyaris enak. Aku bisa mengendalikannya.

Ketika usiaku delapan belas tahun, aku pindah ke tempat Rosa. Saya sedang belajar bahasa isyarat untuk mengistirahatkan tenggorokanku.

Di dalam tubuhku, seutas tali hitam kecil melilit dan bergulung dengan sendirinya, seperti sebuah rahasia, menunggu untuk tumbuh.

Bandung, 27 Juli 2021

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun