Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kamp 13

17 Juli 2021   18:59 Diperbarui: 17 Juli 2021   20:19 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi: BARAK F. Tahun: 2065

3554L memelototi putrinya melalui lubang mata di tudungnya. Gadis kecil itu belum juga menyentuh makanannya.

"Makan."

Saat itu sudah mendekati akhir jam makan. Sosok mungil berkerudung di seberangnya meletakkan sendoknya dan mengangkat kepalanya.

"Aku-aku tidak bisa. Aku tidak bisa makan. Aku, aku tidak la-lapar"

"Kamu akan makan atau Papa akan memaksakan apa yang ada di depanmu masuk ke dalam mulutmu. Kamu mengerti maksud Papa?"

"To-tolong, Papa, aku tidak bisa-"

Kesabaran 3554L menipis. Kebiasaan putrinya untuk tidak makan mulai mempengaruhi dirinya. Gadis yang gagap dan menyedihkan itu harus makan dengan satu atau lain cara. Dia dengan gugup melihat jam di dinding. 6:54. Masih ada waktu enam menit untuk mengosongkan isi pi-ring di depannya. Dia mendorong kursinya keluar dari meja, dan mendekati putrinya yang gugup dan panik.

"Tolong Papa, ja-jangan ..."

Tetapi sebelum bocah itu bisa mengeluarkan kata-kata lain, dia meraih bagian atas kepala putrinya, menyentakkan lehernya ke belakang dengan kasar hingga anak itu tidak bisa bernapas. 3554L memposisikan piring dengan tangan satunya tepat di bagian tudung wajah putrinya. Dia melepaskan tudung dan mulai menyorong makanan ke dalam mulut bocah itu dengan sendok. Darah mulai mengalir dari bibir mungil itu, tetapi pria berkerudung itu terus memaksa masuk makanannya. Saat dia tersedak dan tergagap, mama si bocah, 3355P menatap piringnya sendi-ri yang kosong, memastikan tidak ada yang makanan yang tersisa.

Ketika makanan di piring putrinya habis tandas, 3554L meletakkan kembali piring dan sendok yang berlumuran darah itu ke atas meja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun