Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Paranoid

5 Juli 2021   20:38 Diperbarui: 5 Juli 2021   21:16 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tahu dia pernah ke sini.

Saya telah melihat tanda-tanda dan petunjuk tentang kematiannya. Rasanya seperti berabad-abad sejak pertama kali menunggu dia untuk menunjukkan dirinya langsung kepada saya.

Lucu juga, segala hal tentang relativitas waktu dan bahwa selama ini saya telah mengerjakan Mekanika Kronologi dan Antar-ruang-waktu yang berkaitan dengan Materi dan Energi Organik. Dengan kata lain: perjalanan waktu.

Sejak inaugurasi saya sebagai doktor, saya bekerja untuk membuat suatu terobosan, menemukan satu formula yang ada di ujung lidah saya selama beberapa bulan terakhir tetapi sepertinya tidak bisa keluar.

Saya terus berpikir bahwa dia akan muncul dan memberikannya kepada saya. Saya tahu dia akan melakukannya. Hanya masalah waktu saja.

Tapi, saya juga berpikir bahwa mungkin dia hanya menonton, geli dengan penderitaan saya melalui apa yang pasti dia lalui. Dia mungkin berpikir, "Mengapa saya harus memberikannya kepada dia ketika saya bekerja sangat keras untuk mendapatkannya?" Atau, mungkin, dia hanya menunggu saat yang tepat untuk memberikannya pada dirinya sendiri.

Sebenarnya, saya tidak percaya bahwa Anda benar-benar dapat mengacaukan sifat linier waktu. Jika dia memberi saya jawaban sebelum detik ini, pasti saya akan mengingatnya. Maka kemungkinannya itu akan terjadi di masa depan.

Saya tahu dia sedang mengamati. Bagaimanapun juga, saya akan menemukan formula tersebut.

Kenapa dia tidak angkat bicara saja?

Saya kira saya hanya harus bertahan dalam penelitian saya sehingga, ketika saya siap, saya bisa menjadi dia.

Bandung, 5 Juli 2021

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun