Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Lelaki Penjelajah Waktu dan Gadis Bartender

2 Juli 2021   21:53 Diperbarui: 3 Juli 2021   17:06 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
frostedpetticoatblog.com

Beberapa menit lagi, seorang pemuda yang terlihat seperti versi aku yang lebih muda akan mengajakmu kencan.

Dia ada di situ, bermain dart dengan teman-temannya, dan dia akan berkomentar bahwa dia menyukai senyummu. Teman-temannya bertaruh bahwa dia tidak punya nyali untuk mendekatimu. Dia akan membuktikan bahwa mereka salah, tetapi kamu akan memberinya kalimat yang kamu berikan kepada semua lelaki yang naksir kamu: pulanglah, tunggu sampai mabukmu hilang, dan, jika dia masih ingin mengajakmu berkencan, kembalilah dalam seminggu.

Biasanya, para lelaki akan pulang, sadar, dan menghilang. Yang ini akan pulang, sadar, dan kembali. Dia sangat menawan sehingga kamu akan setuju untuk minum kopi keesokan harinya.

Kopi akan berlanjut dengan makan siang dan makan siang akan menjadi makan malam di Canting Restaurant tempat dia biasa mengajak semua teman kencannya. Restoran yang bagus tetapi alasan sebenarnya dia menyukainya karena dekat dengan apartemennya, membuatnya masuk akal untuk mengundangmu pulang untuk sekadar 'ngeteh'.

Kamu akan tahu itu cuma akal-akalannya, tetapi kamu akan setuju, karena, jujur saja, kamu telah lama tidak berkencan dengan lelaki dan dia tidak buruk untuk dilihat karena dia seorang penulis dan kamu kuliah di jurusan sastra Prancis, Kalian punya banyak yang bisa dijadikan topik pembicaraan. Di apartemennya, dia akan memberi tahu kamu bahwa dia tinggal di apartemen penulis yang menulis tentang menulis. Kamu akan terkesan dengan pengetahuannya yang mencakup lebih dari sekadar buku klasik dan buku-buku di acara Oprah. Koleksi orang ini adalah lebih jauh lagi ke dalam novel-novel hebat yang lebih rendah dari susastra, jenis buku yang tidak pernah diizinkan oleh dosen kamu untuk kamu jadikan esai, meski kamu dapat membahasnya selama berjam-jam.

Dan dia akan menginginkan kamu---kamu akan menghabiskan satu jam---untuk menjelaskan mengapa Emanuelle lebih baik daripada D'Amant, dan kamu akan begitu tenggelam dalam kesenangan percakapan sehingga kamu akan lupa bahwa kamu setuju ikut ke apartemennya untuk dicium.

Bulan berikutnya kamu akan membicarakan hal-hal yang belum pernah kamu ceritakan dengan siapa pun, seperti perceraian orang tuamu dan kecintaanmu pada kayak dan bagaimana kamu menabung untuk memperbaiki gigimu. Kalian akan mendiskusikan buku dan dia akan mengajarimu bermain gitar dan cara memasak escargot ala union, dan kamu akan mengajarinya seni di ranjang karena kamu bersumpah sejak awal untuk tidak pernah memalsukannya untuk siapa pun dan kamu tidak ingin memulai dengan dia.

Kamu akan memberitahunya bagaimana Simone de Beauvoir memanfaatkan para kekasihnya---lelaki dan perempuan---membuat dia bersumpah untuk tidak pernah melakukan itu kepada siapa pun dan akan membayangkan masa depan di mana kamu adalah editor dan agennya, penyemangat dan pendukung karirnya, seorang perempuan dengan gelar sarjana sastra Prancis yang terbukti memiliki kelebihan, seseorang yang lebih dari sekadar bartender yang diabaikan oleh dunia, diabaikan oleh semua orang.

Tidak, kamu akan menjadi tokoh utama, seseorang yang nyata, seorang wanita yang diidolakan, dipuja, dan tidak pernah takut untuk menjawab panggilan telepon dari ibunya.

Tentu saja, tepat saat kamu membayangkan masa depan itu, dia akan menjauhimu. Kamu akan mencoba hal-hal yang berbeda tetapi kamu akan merasakan ada jarak yang terbentang dan, tentu saja hubungan kalian berakhir sampai di situ.

Dia akan bilang dia sudah 'tak punya rasa lagi' dan meskipun dia tidak akan kejam, hal itu akan tetap menyakitkan dan kamu akan pergi, berusaha untuk tidak menangis sehingga kamu dapat berpura-pura bahwa kamu tidak seoptimis sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun