Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 5: Mereka Tak Bicara

16 Mei 2021   07:41 Diperbarui: 16 Mei 2021   07:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejaka melihatnya di stasiun komuter, dengan pita emas di rambutnya. Si jejaka mengangguk, dan si gadis membungkuk sebagai balasan.

Setiap hari mereka berpapasan di tempat yang sama. Jejaka mengangguk, gadis membungkuk, tetapi mereka tidak pernah berbicara. Mereka tidak berbagi apa pun selain senyum.

Suatu hari di sebuah pameran barang antik, jejaka menemukan bros berbentuk hati dengan pita emas kecil dan berpikir betapa bagusnya perhiasan itu di kerah jaket si gadis. Keesokan harinya, dia mengangguk dan membungkuk lebih dalam dari biasanya dan mengulurkan bros pada si gadis. Gadis menggelengkan kepalanya, kehilangan senyumnya dan lupa balas membungkuk. Jadi keesokan harinya, jejaka mengenakan bros itu di topinya dan mengabaikan tatapan orang yang lewat. Kali ini, ketika dia membungkuk, si gadis tertawa dan membungkuk lebih dalam dari sebelumnya.

Keesokan harinya, jejaka memakai bros itu lagi dan si gadis memakai pin berbentuk panah. Alih-alih membungkuk, dia balas mengangguk, melepas pin dan mengulurkannya. Sekarang giliran jejaka untuk menggelengkan kepalanya. Setiap hari, mereka bertemu dan tidak pernah berbicara. Jejaka memakai bros di topi dan gadis dengan pin di kerah jaket.

Jejaka terdesak dalam kerumunan dan kakinya tersandung. Sebelum dia sempat memulihkan keseimbangannya, seorang penjambret menyambar topi dengan bros miliknya dan membawanya kabur. Si gadis melihat kejadian itu dan mengejar si penjambret. Dia berhasil menyusul si penjambret dan menghajarnya dengan pukulan dan tendangan.

Si gadis kembali ke stasiun dengan topi di kepalanya dan bros di tangannya. Dia melepas pin dari kerahnya dan mengulurkan keduanya. Jejaka mengambil pin dan menyematkan bros di kerah si gadis.

Aku takkan cerita kapan mereka berciuman.

Bandung, 16 Mei 2021

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun