Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Tehingga

13 Mei 2021   20:25 Diperbarui: 13 Mei 2021   20:44 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perintahkan aku untuk menjelaskannya padamu," kataku.

"Apa?"

"Yang kamu lakukan ini berbahaya, dan kamu tidak tahu apa-apa. Jadi, ayolah, secara sukarela aku akan memberi petunjuk padamu. Bukankah itu yang kamu inginkan?"

Aku serius. Mudah-mudahan dia cukup pintar untuk belajar.

"Oh," katanya, "Aku, eh, aku perintahkan Anda untuk mengajariku prinsip-prinsip mantra sijil kuasa."

"Baiklah, sekarang aku terikat dengan kata-katamu."

Dan orang bodoh itu keluar dari pentagramnya untuk menghapus segitigaku. Jika aku benar-benar sejenis iblis, dia akan hancur berkeping-keping ke seluruh dinding ruangan sekarang. 

Aku mewujudkan whiteboard dan spidol.

"Kamu tahu teori dawai semesta? Tidak? Baiklah. Aljabar linier. Pasti tahu aljabar linier kan?"

Setengah jam lewat. Kami bahkan belum sampai ke matematika himpunan ketika dia menguap.

"Cukup," katanya. "Ini konyol. Aku tidak tertarik dengan matematika. Aku ingin kekuatan. Apa yang bisa kamu lakukan selain mengajariku hal-hal yang tidak berguna seperti ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun