Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari Buruh

1 Mei 2021   10:39 Diperbarui: 1 Mei 2021   10:45 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: designmantic.com

Dia sedang mengajar tentang perbedaan kata depan dengan imbuhan saat guru piket masuk. Atau tentang perbedaan majas sinisme dan sarkasme?

Baru setahun yang lalu, tapi ingatan buram---studi wisata ke Pangandaran, asin air laut yang tertelan, kamar hostel tanpa jendela dengan kipas angin di langit-langit yang berputar. 

"Sebaiknya Anda terima sekarang." Guru piket mengangguk, ponsel khusus milik sekolah di tangan. "Aku akan mengawasi mereka."

Keningnya berkerut. Perlakukan khusus, karena bunyi peraturan semua panggilan harus dijawab setelah jam mengajar.

Dia mengambil ponsel dan menjauh dari pintu kelas. Adiknya.

'Mandeh meracau dan mengigau. Kata-katanya kacau, tidak masuk di akal.'

'Jadi?' Nadanya sinis. Atau sarkas?

Kapan terakhir dia pulang kampung? Hiperbola-kah jika dikata belum pernah seumur hidupnya? Dan bukan baru sekarang anakronisme pikiran wanita tua itu tidak mampu memisahkan masa lalu dari masa kini. Mungkin saja kepalanya bagai mangga berulat, atau rak buku keropos dimakan rayap. Metafora.

'Mandeh menanyakanmu.'

'Ini hampir UAS. Aku tidak bisa begitu saja---'

'Harus, Uni. Semua harus ada pengecualian.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun