Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Legenda Burung Gagak dan Rajawali, Suatu Hari

19 Juni 2020   22:08 Diperbarui: 19 Juni 2020   22:10 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: theblankcardcompany.co.uk

Setelah itu, buru-buru dia bergegas terbang kembali ke kota Rajawali Baru.

Burung-burung gagak sangat sibuk sepanjang malam itu, dan menjelang subuh, mereka telah mengumpulkan ranting kayu dan api, menunggu di balik bukit dekat kampung halaman mereka yang dikuasai musuh.

Pagi hari, semua burung rajawali pergi ke kuil. Tidak ada satu ekorpun yang tersisa di rumah selain Kungu'ru tua.

Ketika tetangganya mendatangi rumahnya, mereka menemukan Kungu'ru sedang berbaring.

"Hayo bangun!" kata tetangga, "apakah kamu tidak ikut ke kuil?"

"Oh," katanya lirih, "sebetulnya aku ingin ikut, tapi perutku sakit sekali sehingga aku tidak bisa bergerak!" 

Kungu'ru memegang perutnya sambil mengerang hebat.

"Ah, kasihan!" kata tetangganya. "Kamu beristirahat saja biar cepat sembuh." Lalu mereka meninggalkannya sendirian.

Segera setelah semua pergi, dia terbang dengan cepat ke balik bukit dan memberi komando, "Pasukan, serang dan bakar kuil Dewa Rajawali!"

Para prajurit gagak merayap dengan cepat dan senyap, dan sementara sebagian menumpuk kayu di pintu kuil, yang lain mulai membakarnya.

Api menyambar ranting-ranting kayu dengan ganas. Sebelum para rajawali  menyadari, kuil dipenuhi kabut asap. Lidah api menembus celah-celah dinding sehingga mereka mencoba menyelamatkan diri melalui jendela kuil. Namun sebagian besar dari mereka terlanjur mati lemas, atau gagal terbang karena sayapnya cedera, dan dengan demikian terbakar sampai mati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun