Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangisan Lelaki Hujan

22 Juni 2021   07:17 Diperbarui: 22 Juni 2021   07:29 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh, lelaki itu menerabas hujan badai yang menggila dengan kecepatan penuh. Tak ada yang bisa melihat air matanya mengalir deras laksana tanggul jebol dihantam hujan seratus tahun di balik pelindung muka helmnya yang mengabut. Ia mengatupkan rahang sekeras-kerasnya, menahan raungan luka yang menggulung-gulung mendesak dada. Perlahan-lahan, rahang yang kaku dingin itu mendesis:

“Dunia akhirat aku takkan pernah memaafkannya. Sungguh, benciku tumpah ruah untuknya.”

Dan petir menyala sambar-menyambar, gemuruh-guruh-guntur menjawab membahana:

“Doamu telah dikabulkan-Nya.”

 

Bandung, 23 Januari 2016

 


Terinspirasi Crying – Roy Orbison


 Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun