Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Oase Warna

8 Juni 2021   08:28 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:47 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
selmiak.bplaced.net

(1)
Lembar malam tak ternoda bintang
Satu misteri layak dikuak
Menyiasat jarak tak terbilang
Melampau renjana nan menggelegak

Karna sebab mata tlah merah
Menanggul kasmaran di cakrawala
Diam bukan musabab musibah
Gelombang tinggi tertambat cuaca

Dan perlahan menghablur kristal tosca
Fotosintesis klorofil rindu
Mengorbit kurva ellipse sempurna
Gitasmara halimun gairah belenggu

Berkali gagal mengkaji cinta
Kasidah nada hitam, merah, hijau, nila

(2)
Takkan punah gurat coklat semu
Dari oase terlindung di gurun pasir
Tenda terpal kafilah badui lalu
Api unggun meletik bara bibir

Fajar emas menepuk punggung bukit
Padam api pengusir serigala
Air bening mengisi kantong kulit
Kelana lanjut menuju tirai senja

Hingga tersisa pesona lembayung
Gradasi nila menuju semburat ungu
Menyusun hela satu nafas terhuyung
Tak akui menyimpan bara cemburu

Mesti tak faham silsilah warna
Rajut kisah hitam, merah, hijau, nila

Bandung, 9 Januari 2016

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun