Mohon tunggu...
Yayan Sopian
Yayan Sopian Mohon Tunggu... Guru - Guru yang belum bisa digugu dan ditiru

..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Taman Noken : Sebuah Ruang Terbuka Hijau yang Mengedukasi & Menginspirasi

4 Desember 2015   13:09 Diperbarui: 4 Desember 2015   14:53 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum membahas lebih jauh tentang konsep taman noken, penulis mencoba memijakkan gagasan keberadaan taman tersebut tidak terlepas dari Konvensi UNESCO 2003 dimana Indonesia telah meratifikasinya melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pengesahan Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak benda. Dengan terbitnya Perpres ini Indonesia dapat mengusulkan berbagai macam kekayaan budaya negeri untuk diusulkan sebagai warisan budaya dunia. Pasca penetapan noken sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, maka Indonesia mendapatkan manfaat sesuai konvensi 2003 antara lain :

  1. Meningkatkan citra Indonesia di forum internasional
  2. Meningkatkan kebanggan bangsa Indonesia atas warisan budaya noken
  3. Mendorong upaya untuk melestarikan unsur budaya atau cara melestarikan budaya noken
  4. Menunjukkan kekayaan budaya masayarakat Papua
  5. Meningkatkan perhatian para peneliti
  6. Mendapatkan perhatian badan internasional dan pemerhati kebudayaan internasional
  7. Meningkatkan promosi pariwisata, baik di dalam maupun di luar negeri
  8. Meningkatkan kesejahteraan para pembuat kerajinan warisan budaya noken
  9. Mengajukan permohonan bantuan Dana Konvensi 2003 untuk perlindungan noken

Konsep Taman Noken

Sesuai dengan temanya, taman noken berarti sebuah ruang terbuka hijau yang tidak hanya menjadi tempat melepas lelah,penat, sarana berinteraksi, berolahraga ringan (jogging,aerobik,bersepeda) namun taman ini juga membawa misi besar yakni edukasi. Edukasi yang dibawa oleh taman noken antara lain budaya, etnobotani dan etnozoologi, edukasi lingkungan, promosi pariwisata, serta sebagai tempat mama-mama pengrajin noken menjual produknya.

Gambaran taman ( sumber : beaconhill.seattle.wa.us)

 

Taman Noken Sebagai Sarana Edukasi Budaya

Noken adalah salah satu mata budaya masyarakat Papua, dengan keragaman bahasa Papua sekitar kurang lebih 250 bahasa, mencerminkan pula suku bangsa di Papua yang beragam dimana masing -masing suku tersebut memiliki kemampuan membuat noken. Dengan adanya taman ini maka salah satu mata budaya Papua dapat dipelajari secara komperehensif mendampingi keberadaan museum noken. Beberapa contoh noken dapat dilihat disini

Beberapa contoh ragam noken berdasarkan letak geografis dan bahan alam (sumber : gambar pribadi)

Kiri atas : noken serui, kanan atas : noken suku asmat

kiri bawah : noken suku mee kanan bawah : noken suku yokari

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun