Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tidak Sengaja

14 Juni 2020   08:26 Diperbarui: 14 Juni 2020   08:46 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Kelam sekali pagi itu

Derap langkah menuju ke langit hitam

Entah apa yang ada di kepala sang penabur air penghancur

Semua menghancurkan 

Bukan hanya mata Novel Baswedan kau rusak

Mata keadilan kini jadi korban berikutnya

Tak letih kau lawan semua perintang

Hingga seakan Tuhan tak bisa melawanmu

Hancurlah harapan keadilan maha megah

Kembali merangkak dari bawah

Sadarkan kita setan besar menghadang nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun