Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Nestapa Hati

2 Juni 2020   02:19 Diperbarui: 2 Juni 2020   02:22 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : MEDANHEADLINES.COM

Malam tak bertaji untuk hapus tangisan

Malam jadi handai tolan di gugus batin tersayat

Malam tak pernah mendua

Tak ada malam lainnya diantara malam 

Senja pernah bercerita akrablah dengan malam

Mentari akan menunggumu

Di saat itulah prahara kau sesaki

Hingga tak ada lagi yang tersisa dari baki nalar

Tak ada lagi pelangi tersirat

Namun tetap berkabut dan sejukkan kepenatan ruang hati

Tertawalah tak jumawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun