Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dendang Tuan Puan Duka Kaum Papa

17 Mei 2020   16:44 Diperbarui: 17 Mei 2020   16:35 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: BALLEDUTOURS.COM

Tentang menancapnya paku beracun entah siapa yang melakukan

Saat itu sang raja berteriak meminta tolong

Tak ada satupun mau meyelamatkan

Bala tentara tak lagi mengikuti kemauan sang raja

Bahkan berbalik arah membantu rakyatnya

Mendobrak istana raja yang abai akan janjinya

Namun semua hanyalah kisah

Kisah yang hanya enak didengar menjadi dongeng

Bagi para penikmat racun berselimut gula

Mereka berbaris dan maju perlahan menuju lembah dalam

Hingga jatuh satu persatu tanpa selamat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun