Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam Menatap Ratapan Singgasana

4 Mei 2020   21:35 Diperbarui: 4 Mei 2020   21:35 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riuh masih terdengar di kejauhan

Lelah hingga telapak kaki pengap

Teriakan mulai sayup terdengar

Kau berbaju biru dan dia merah ada juga warna gelap pekat

Tak kutanya lagi mereka berbaju warna apa

Acuh kuambil sikap tak memandang

Nampak jelas kau dan dia berbeda

Beda kerakusan..beda tujuan ..segalanya berbeda

Aku tak berbaju..lantas aku bergelayut kemana ?

Tak berbaju sesungguhnya adalah bangsawan sejati

Bangsawan atas segala kerajaan masing-masing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun