Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pergi Renggut Jiwaku, Tuhan Lebih Sayang Nina . Innalillahi wainnailaihi rojiun (Part II-Habis)

7 Desember 2019   12:23 Diperbarui: 7 Desember 2019   23:47 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi hadir kembali, Nano bangun seolah tanpa beban lelah walaupun Cuma tiga jam tidur. Tas siap berangkat disandarkan disamping pintu depan kantor. Tak lama kemudian datanglah mobil sewaan untuk tugas yang langsung dibawa oleh mas Supri ,sopir yang juga sahabat karib Nano. Klakson mobil berbunyi beberapa kali menandakan para kawan-kawan yang bertugas untuk merapat ke mobil untuk segera berangkat.  

Semua barang-barang bawaan untuk keperluan tugas di masukkan ke mobil termasuk tas-tas pribadi. Tuntas sudah semua barang masuk dan pasukan tugas siap berangkat. Seperti biasanya Nano kalo tugas luar kota dia pilih duduk paling belakang sebab ngga suka ngobrol apalagi diskusi. Terus untuk apa di belakang ? Biasa...apalagi kalo bukan chat Nina tersayang. 

" Nin, aku dah di mobil nih siap berangkat. Doain aku ya," Nano manja melaporkan ke Nina." Iya mas hati-hati ya, jangan lupa makannya ya jangan telat," Nina ingatkan Nano yang suka lalai waktu makannya. Mobil akhirnya melaju menuju tol dalam kota untuk masuk tol cikampek diiringi lagu-lagu maknyus Indonesia dan bisa nyanyi bareng karena sering disetel oleh admin keuangan kantor mba Nunuy yang cihuy. 

Nano juga kadang suka godaian mba nunuy, tapi ngga cuma Nano hampir semua cowok kantor pernah godain karena memang mba Nunuy cantik dan supel orangnya. Astrid yang dijuluki Bjork Indonesia kebetulan lagi hits pas Nano dan Nina sedang kasmaran. Pas masuk reff lagu Astrid yang judulnya "Tentang Rasa" muncullah Koor amburadul dadakan dari para penghuni mobil.

Dapatkah selamanya kita bersama?

Menyatukan perasaan kau dan aku

Semoga cinta kita kekal abadi

Sesampainya akhir nanti, selamanya

Nano tidak bernyanyi dengan suara terdengar tapi dia asyik menikmati irama dan syairnya yang dirasa pas dengan situasinya bersama Nina.

Jalan terus dilalui dengan riuh mulai cerita satu-persatu, bercanda bahkan saling "ceng-cengan" tapi bukan bully. Seiring mobil tim tugas kencang melaju ke daerah tujuan ada juga  logistik kerja yang diangkut dengan truck ke arah yang sama. Jadi pas tiba di lokasi tujuan barang yang akan dipasang siap diturunkan di beberapa titik dalam setiap desa. Hari mulai gelap dan sebentar lagi tiba di tujuan pertama Ciamis Jawa Barat. Karena tanggung dan juga jarak perjalanan yang jauh maka Nano dan teman-temannya perlu istirahat. Akhirnya tiba di penginapan dua lantai yang dipilih tak jauh dari lokasi program kerja tim Nano. 

"Malam pak, ada kamar kosong ngga ya? Ada wifi-nya?", begitu urutan pertanyaan Nano kepada resepsionis penginapan. " Ada pak, kebetulan baru aja pada kosong. Kalau datangnya kemarin pasti ngga kebagian tempat nginap karena semua hotel dan penginapan sudah penuh di tempati oleh peserta acara Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Kebetulan hari ini hari terakhir acara pak," kata resepsionis mengabarkan bahwa masih ada stok kamar untuk menginap. "Internet ada pak, cuma ya biasa pak kadang muncul kadang hilang. Maklum ya pak" kata resepsionis penjelasan tambahan ke Nano. "Oke dua kamar ya pak, tambah kasur di satu kamar ya," Nano setuju untuk ambil kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun