Bersimbiosis dengan Alam

Menurut Imam Al-Gazali, tujuan utama dari pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia di dunia dan akhirat. Manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui ilmu untuk memberi kebahagiaan di dunia dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah. 

Dari pandangan Imam Al-Ghazali ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Terdapat trilogi hubungan yang terpola tiga arah dalam mempelajari Pendidikan Islam, yaitu hubungan manusia kepada Tuhan, Hubungan manusia kepada Sesama Manusia (Muamalah), dan, Hubungan manusia kepada Alam.  

Dalam mempelajari hubungan Manusia dengan Alam, erat kaitannya dengan materi Fiqh Ekologi. Fiqh Ekologi membahas apasaja tugas manusia sebagai khalifah kepada Alam.

Allah menciptakan Manusia sebagai Khalifah (Pemimpin) dan menciptakan Alam sebagai sumber daya manusia. "Seharusnya" terjadi Simbiosis Mutualisme antara Manusia dengan Alam. Akan tetapi pada dasarnya manusia memiliki sifat yang negatif seperti sombong dan serakah. contoh kecilnya adalah kepada Alam, sebagian besar dari manusia hanya menjadi Parasit bagi Alam.  

Banyak kekacauan-kekacauan yang terjadi karena tingkah laku manusia kepada Alam. Sebenarnya, banyak keuntungan jika kita menjalin hubungan yang baik dengan Alam.

Tanah Longsor adalah salah satu dari bencana alam yang sebenarnya merugikan manusia, bencana ini berdampak dari penggundulan  hutan/gunung yang menyebabkan tidak ada penyerapan air yang baik  dari akar pohon dan tanah tidak memiliki kuasa untuk menahan air yang terlalu banyak. Efeknya, banyak kerugian yang terjadi seperti mengganggu sarana transportasi, hilangnya tempat tinggal, harta, bahkan nyawa.  

Sebenarnya, banyak keuntungan jika kita menjalin hubungan yang baik dengan Alam. karena memang alam menjadi Sumber daya manusia agar tetap hidup, disini, alam tidak hanya menyangkut tumbuhan saja, tetapi juga Hewan. 

Lampung, adalah salah satu provinsi yang memiliki Alam yang indah, seperti lautnya. hal ini "seharusnya" berpotensi besar kepada pendapatan masyarakat setempat dan daya jual provinsinya. 

Sebagai bentuk tanggung jawab manusia, seharusnya juga masyarakat setempat menjaga kebersihan lautnya, menjaga potensi itu agar menguntungkan banyak pihak, seperti sebagai sarana jual beli, sarana refreshing, dan keuntungan-keuntungan lainnya. Selain dari keindahan alam, banyak juga hewan hewan langka yang dijadikan sebagai maskot atau identitas bagi provinsi ini, seperti gajah sumatera  juga lumba-lumba

Teluk Kiluan, yang berada di kabupaten Tanggamus adalah tempat migrasi  lumba-lumba jenis mulut botol, teluk ini juga memiliki pemandangan yang cukup indah yang membuat banyak orang yang tertarik untuk datang ke tempat tersebut. 

Taman Nasional Way Kambas, yang berada di Lampung Timur merupakan salah satu cagar alam yang ada di Lampung.  Bukan hanya menampung  gajah sumatera, tetapi juga binatang yang dilindungi lain seperti beruang madu, badak sumatera, harimau sumatera, rusa sambas, kijang, kucing emas, dan beberapa hewan lain yang terancam punah.