Mohon tunggu...
Alifa
Alifa Mohon Tunggu... Lainnya - Hai

Penulis baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengenalan Perakitan dan Penggunaan Alat Pembuat Pelet Pakan Ternak pada Masyarakat UMKM Tahu Gunungpati, Semarang

5 Oktober 2021   10:00 Diperbarui: 5 Oktober 2021   10:02 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang- Tim Pengabdian yang berasal dari Universitas Negeri Semarang telah mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat kelompok UMKM Tahu Kelurahan Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dari Bulan Maret hingga September 2021 ini dapat terlaksana dengan lancar walaupun ada beberapa penyesuaian yang diakibatkan oleh keadaan pandemi. 

Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala agar masyarakat dapat secara langsung merasakan manfaat dari kegiatan akademis yang biasanya hanya dilakukan di dalam kampus saja.

Pada industri tahu, umumnya ampas tahu yang terbentuk mencapai sebanyak 25-35% dari total berat produk tahu yang dihasilkan. Jika tidak ditangani dan dikelola dengan baik, banyaknya jumlah limbah ini akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. 

Namun, sebenarnya limbah ampas tahu masih memiliki kandungan protein, lemak, serta mineral mikro dan makro. Dengan kandungan gizi tersebut, limbah ampas tahu ini mempunyai potensi tinggi untuk dimanfaatkan menjadi bahan pengganti untuk makanan pokok ternak sapi yang semakin lama kian meningkat harganya.

Pada kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh salah seorang anggota tim pengabdian, telah didapatkan formula yang optimum untuk komposisi pakan ternak berbasis limbah ampas tahu. Masalah yang selanjutnya dijumpai adalah pencetakan pakan ternak yang masih manual menggunakan tangan sehingga ukuran pakan terlalu besar dan tidak seragam. 

Pada kegiatan pengabdian kali ini, masyarakat diajarkan cara perakitan alat pencetak pelet pakan ternak dan juga penggunaannya. Selain untuk menambah keterampilan, dengan adanya alat pencetak pelet ini juga diharapkan produk yang dihasilkan dapat menjadi lebih terstandarisasi, sehingga dapat berpotensi untuk dijadikan produk wirausaha.

Tim pengabdian pada kegiatan ini beranggotakan dosen dari Jurusan Teknik Kimia-Unnes, Nadya Alfa Cahaya Imani, S.T., M.Eng., Dr. Ratna Dewi Kusumaningtyas, S.T., M.T., dan Irene Nindita Pradnya, S.T., M.Sc. Serta dosen dari Prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Mesin-Unnes, Dr. Dwi Widjanarko, S. Pd., S. T., M. T.. 

Dalam kegiatan ini, tiga orang mahasiswa dari kedua jurusan tersebut juga terlibat. Handri Rama P. dan Ashroful In'am dari Jurusan Teknik Kimia, serta Arif Andriyanto dari Jurusan Teknik Mesin-Unnes. Dengan adanya kerjasama multidisiplin seperti ini, diharapkan bisa didapatkan ide kegiatan yang lebih inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun