Mohon tunggu...
Zaki Annasyath
Zaki Annasyath Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Lagi belajar nulis-Neraka terdalam dicadangkan bagi orang-orang yang tetap bersifat netral disaat krisis moral

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tembok Tebal itu Bernama Uang Pangkal

6 Juni 2019   12:49 Diperbarui: 7 Juni 2019   05:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: http://harian.analisadaily.com

Bagi orangtua Arif, masalah tak akan berhenti hanya di pusaran biaya pendidikan. Biaya kehidupan disana seperti tempat tinggal, makan, dan pungutan-pungutan di luar UKT misal tugas akademik, embel-embel kaderisasi,  dan lain lain menjadi tembok tebal bagi orangtuanya.

"Bukan berarti bapak tidak mengusahakan kamu untuk sekolah, bapak ingin kamu sekolah setinggi mungkin, bapak bukan mau menghalangi cita-cita kamu. Tapi sekarang kamu sudah harus dewasa, kamu bukan anak pejabat, bukan anak siapa-siapa. Bapak sekarang hanya punya modal rumah dan motor," ujar Ayah Arif. Suaranya terdengar berat. Bergetar seakan menahan tangis.

Ibu Arif juga mengamini perkataan Suaminya. Beliau pun berusaha memberikan pemahaman pada Tam mengenai kondisi ekonomi keluarganya. "InshaAllah, ayah sama ibu tetap bisa menguliahkan kamu, tapi tidak tahun ini," kata Ibu Arif

Melihat keputusan bulat orangtuanya, Arif dengan berat hati memutuskan untuk mengurungkan niat berkuliah tahun ini. Namun, Ia yakin, suatu saat kesempatan untuk mengenyam bangku perkuliahan akan datang padanya. Saat itu, Rabu (15/8/2018) pukul 23.05, Arif menjadi satu diantara ratusan remaja yang harapan kuliahnya kandas sebab biaya pendidikan yang terlampau mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun