Mohon tunggu...
Zaki Annasyath
Zaki Annasyath Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Lagi belajar nulis-Neraka terdalam dicadangkan bagi orang-orang yang tetap bersifat netral disaat krisis moral

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elisa

19 Februari 2017   20:56 Diperbarui: 19 Februari 2017   21:01 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia adalah elisa

Rambutnya tegerai lembut

Matanya yang hitam selalu terpikat

Bibirnya tersenyum manis

Daun daun jatuh di pangkuannya

Duduk bersila dibawah awan putih

Diatas mawar bunga

Tingkahnya yang halus dan baik

Langkah – langkahnya yang ringan

Sikapnya selalu berirama

Seperti cahaya tujuh warna

Tutur katanya lembut dan menyenangkan

Hidupnya  sederhana dan menawan

Auranya memancarkan kesahajaan

Kecantikannya ibarat musim gugur

Sangat indah

Dia adalah elisa

ia yang hidup

Aku yang mati

ia yang ada

Aku yang tiada

Dan ia berdoa

Aku yang  memudar

Aku yang lelah dan meratap

Dan ia setia dalam mimpi – mimpiku

 ia yang memelukku

Dia memang kupu – kupu yang berkilau !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun