Mohon tunggu...
Muhammad Aqsha
Muhammad Aqsha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaum Milenial dan Peranannya dalam SDGs

12 April 2019   01:32 Diperbarui: 12 April 2019   03:17 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu'alaykum, nama saya Akbar. Kali ini saya akan memberikan beberapa informasi tentang kaum millennial, tujuan pembangunan berkelanjutan dan peran kaum millennial dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.


Salah satu dari generasi muda yang banyak diperbincangkan saat ini, di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia,  generasi milenial (millenial). Para peneliti sosial  mengelompokkan mereka sebagai generasi yang lahir di antara tahun 1980-an-2000-an, bisa dikatakan bahwa mereka adalah pemuda yang saat ini berusia 17-37 tahun. Generasi ini erat kaitannya dengan teknologi, khususnya internet dan media sosial. 

Prinsip ini mengandung makna bahwa SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan. Prinsip kedua ini telah dipegang teguh dalam penyusunan rencana aksi khususnya terkait dengan penyusunan program dan kegiatan serta penganggarannya. 


Berikut tujuan dari SDGS:
Tujuan 1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun
Tujuan 2. Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Peningkatan Gizi, dan Peningkatan Gizi, dan Mencanangkan Pertanian Berkelanjutan
 Tujuan 3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
 Tujuan 4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata Serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat Untuk Semua
 Tujuan 5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan
Tujuan 6. Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
Tujuan 7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua
Tujuan 8. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua
Tujuan 9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan industri Inklusif dan Berkelanjutan, serta Mendorong Inovasi
 Tujuan 10. Mengurangi Kesenjangan Intra dan Antarnegara
 Tujuan 11. Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman, Tangguh, dan Berkelanjutan
Tujuan 12. Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan
 Tujuan 13. Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan iklim dan Dampaknya
Tujuan 14. Melestarikan dan Memanfaatkan secara Berkelanjutan Sumber Daya Kelautan dan Samudera untuk Pembangunan Berkelanjutan
 Tujuan 15. Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem Daratan, Mengelola Hutan Secara Lestari, Menghentikan Penggurunan, Memulihkan Degradasi Lahan, serta Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman hayati
 Tujuan 16. Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan, Menyediakan Akses Keadilan untuk Semua, dan Membangun Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di semua Tingkatan
Tujuan 17. Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.


Selain pemerintah universitas-universitas di Indonesia juga telah berpartisipasi, contohnya saja dari 2 universitas berikut

Universitas Gadjah Mada 16 Sustainable Development Goals (SDGs) UGM telah telah mendeklarasikan diri sebagai Socio Entrepreneur University. UGM telah berdiri selama 67 tahun, namun saat ini kesenjangan dan kemiskinan masih ada. 

Mulai kebiasaan kecil : membiasakan diri mengamati keadaan pada sekitar kita. Mulai dari lingkungan tempat kita tinggal, apakah bersih, atau kah sampah masih berserakkan, atau lubang wastafel mampet sehingga membuat banjir. 

Dari kebiasaan mengamati tersebut, maka akan timbul rasa tidak nyaman dan tidak enak sehingga ingin memperbaiki. Nah lakukanlah perbuatan yang bisa memperbaiki tersebut! Misalnya, melihat sampah berserakkan, maka akan membuat kita merasa risih sehingga agar tidak merasa risih lagi kita mulai menyapu atau membersihkan tempat tersebut.

Mulai dari yang terdekat : Tidak ada salahnya jika kita memiliki cita-cita untuk memajukan Indonesia dan sebagainya, namun, lebih baik lagi jika kita bisa mulai dari memajukan lingkungan sekitar kita. Tidak salah jika kita memiliki mimpi untuk membasmi kemiskinan yang ada di Indonesia, namun lebih baik jika kita mulai dari lingkungan sekitar kita. 

Mari kita berkenalan dengan tetangga-tetangga kita, tumbuhkan rasa percaya antar sesama dan bantu jika mereka memiliki masalah. Atau mulai dari desa tempat kita tinggal, jika terdapat masalah, coba solusikan. Mulai dari yang terdekat dulu, kita perhatikan, kita solusikan jika dibutuhkan.

Suarakan! : Apabila  melihat ada yang kurang benar dengan hal-hal di sekitar kita, kita bisa mulai dengan mengamati lebih lanjut, dan jika memang terdapat sesuatu yang salah sedangkan kita tak punya cukup kekuatan untuk memperbaikinya, kita bisa suarakan masalah tersebut ke pihak yang terpercaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun