Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politisi Hantu Musuh Jokowi

5 Februari 2015   09:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422931994616613155

[caption id="attachment_394617" align="aligncenter" width="450" caption="Gambar :Shutterstock.com"][/caption]

Di masa pilpres 2014, partai politik di Indonesia, terbelah menjadi dua kubu koalisi yaitu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dimotori oleh PDIP dan Nasdem, dan Koalisi Merah Putih (KMP) yang dimotori oleh Gerindra dan Golkar. Dari hasil pertarungan pilpres tersebut pasangan Jokowi-JK yang diusung KIH memenangkannya atas pasangan Prabowo-Hatta yang didukung KMP.

Pertarungan dua kubu koalisi tersebut berlanjut pascapilpres dengan pertarungan-pertarungan di DPR dengan berbagai isu, dan yang paling seksi tentunya adalah mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi yang dilakukan oleh kubu KMP. Hal ini sah-sah saja sebagai dinamika politik keseimbangan di alam demokrasi, dan Jokowi sendiri mampu menyikapinya dengan tenang karena kalaupun kubu KMP harus dianggap sebagai musuh, adalah terlihat nyata, tidak berupa hantu sehingga manuver KMP bisa diantisipasi, dipantau dan direspon dengan sangat baik oleh Jokowi.

Namun demikian, turbulensi politik ternyata lebih dahsyat, dari perkiraan awal para pengamat, dipicu oleh adanya pencalalonan Komjen Budi Gunawan (BG), sebagai calon tunggal kapolri yang pada saat ini ditunda pelantikannya oleh Presiden hingga masalah hukum dengan KPK selesai. Pihak yang paling ngotot dengan pencalonan BG untuk segera dilantik adalah PDIP dan Nasdem dari KIH yang merupakan pendukung utama Jokowi, dan mendesak agar Presiden segera melantik BG sebagai kapolri.

Di tengah kekisruhan pelantikan BG tersebut, muncullah wacana pemakzulan Presiden Jokowi, yang lucunya dihembuskan oleh seorang kader PDIP, Effendi MS Simbolon (EMS). EMS menilai kinerja pemerintahan Jokowi dalam 100 hari banyak kesalahan sehingga ada celah untuk dimakzulkan oleh lawan politiknya. EMS menambahkan bahwa instrumen dalam pemerintahan Jokowi tidak cukup baik untuk melaksanakan kerja sebagai pemerintah. EMS juga menuding bahwa Seskab, Andi Wijaynto sebagai seorang pengkhianat karena kerap memberikan masukan salah tanpa solusi kepada Presiden Jokowi.

Jadi, aneh tapi nyata bahwa ancaman pemakzulan Presiden Jokowi bukan datang dari KMP sebagai pihak lawan dan oposisi tetapi malahan muncul dari kubu KIH yang selama ini mendukung Presiden Jokowi. Dengan demikian sangatlah layak bahwa Presiden Jokowi harus berhati-hati tidak hanya mengamati manuver KMP sebagai musuh nyata yang nampak, tetapi juga harus mengantisipasi manuver KIH yang resminya sebagai partner tetapi bisa bertindak sebagai musuh dalam selimut, bak hantu di siang bolong yang berniat memakzulkannya.

Akhirnya, semoga Presiden Jokowi, diberi kekuatan untuk bisa tegar, dan bertahan di masa pemerintahannya hingga 2019 nanti dalam menghadapi gempuran lawan dan kawan politiknya dan senantiasa mendapat dukungan rakyat yang selama ini memberikan dukungan tanpa pamrih apa pun. Aamiin YRA.

Sumber :

teropongsenayan

http://teropongsenayan.com/5517-kata-effendi-simbolon-jokowi-bisa-dimakzulkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun