Mohon tunggu...
Awwalia fitrotin izza
Awwalia fitrotin izza Mohon Tunggu... Lainnya - Write and read

A woman with a human nature

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Minimalisme di Tengah Materialisme

26 Agustus 2020   00:04 Diperbarui: 26 Agustus 2020   00:07 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di era yang serba materialistik ini menjadi seorang minimalis mungkin bukan pilihan yang populer. Apalagi hidup di tengah hiruk-pikuk masyarakat urban yang syarat akan penampilan glamor dan adu gengsi. Namun untuk beberapa orang menjadi minimalis adalah suatu pilihan yang tepat.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai hidup ala minimalis, izinkan saya membahas mengenai Diderot Effect untuk mengetahui mengapa orang sering membeli barang yang mereka inginkan bukan yang mereka butuhkan. 

Diderot effect memberi artian di mana ketika kita membeli satu barang maka akan menciptakan konsumsi yang berantai dan akan membawa kita untuk membeli satu barang lagi yang bahkan sebelumnya tidak kita butuhkan agar merasa puas dan bahagia. 

Mari kita ambil contoh, anda telah menabung berbulan-bulan dan sekarang anda bisa membeli coat Gucci dengan harga jutaan rupiah. Selesai anda bepergian dengan coat tersebut anda menggantungnya di tempat biasa. Kemudian anda memandangi dengan seksama coat tersebut ditengah lemari dan rak anda yang berbebu. 

Kemudian anda mulai berpikir untuk membeli rak dan lemari baru agar bisa match dengan coat Gucci anda. Setelah itu anda juga membeli karpet dari Turki dengan harga yang tak kalah mahal. Lalu tempat tidur anda terasa sangat kuno berada ditengah-tengah barang mewah lain. 

Kemudian TV 14 inci anda terasa sangat kecil dan usang, belilah TV plasma yang paling baru berukuran 32 inci. Akhirnya semua barang-barang dikamar anda kini menjadi baru dan mahal, namun isi saldo di rekening anda tinggal Rp. 100.000.

Sejatinya, sifat dasar manusia adalah menambah, mengumpulkan, memperbarui dan membangun. Minimalisme diciptakan untuk melawan sifat-sifat dasar itu dengan menyingkirkan hal-hal yang berlebihan dan cenderung tidak bermanfaat. 

Namun, minimalisme tidak hanya melulu tentang menghemat uang dan waktu anda. Mengaplikasikan minimalisme juga membantu anda untuk lebih fokus dan kreatif, ini adalah salah satu cara agar anda lebih sukses dalam hidup. 

Semua orang dapat membuat formulasinya sendiri untuk menciptakan hidup minimalis. Baiklah, hal pertama yang harus anda lakukan adalah menyingkirkan semua gangguan dan fokus pada hal-hal penting untuk mencapai tujuan anda.

Hal-hal berikut ini mungkin dapat di aplikasikan untuk anda yang ingin mulai hidup minimalis. Belilah barang untuk diri anda sendiri bukan untuk orang lain. 

Kebanyakan orang-orang apalagi setelah adanya media sosial membeli barang untuk ditunjukkan kepada orang lain agar orang lain respek atau sekedar menunjukkan bahwa dirinya telah sukses. Hal-hal seperti ini cenderung memberi anda kesempatan untuk menambah dan mengumpulkan barang yang akan menciptakan Didderot Effect. 

Untuk itu, belilah barang-barang yang berguna untuk kehidupan anda, yang memang anda butuhkan dan benda itu membuat anda happy. Langkah selanjutnya, singkirkan barang-barang yang sudah tidak anda pakai selama lebih dari 90 hari. Barang-barang yang sudah tidak terpakai selama lebih dari 90 hari biasanya memang sudah tidak kita butuhkan, jadi untuk apa dipertahankan. 

Kebanyakan orang merasa sayang untuk membuang barang-barang miliknya. Untuk itu jangan terlalu memberi nilai sentimentil terhadap suatu barang. 

Pengecualian, anda bisa menyimpan beberapa barang anda seperti barang pemberian dari orang lain. Minimalism di sini bukan berarti kita tidak bisa membeli barang yang harganya mahal, tapi pastikan barang itu mempunyai value untuk diri anda. Beli satu barang bagus dengan value tinggi ketimbang membeli barang banyak namun tidak terlalu essensial.

Kemudian, minimalisme juga dapat anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengurangi aplikasi-aplikasi pada handphone anda. Kurangi aplikasi-aplikasi dengan fungsi mirip seperti whatsapp, line, dan telegram atau instagram, facebook, snapchat dan twitter. 

Membaca informasi dari berbagai sumber memang penting, namun menentukan satu sumber yang paling valuable mungkin bukan masalah besar. 

Lingkup pertemanan juga dapat anda minimalisasikan dengan membuat circle yang lebih kecil sehingga akan mengurangi kesempatan anda untuk bertemu dengan teman yang toxic dan cenderung membebani hidup anda.Berkumpulah dengan orang-orang yang menghargai anda dan memberikan input positif untuk kehidupan anda. 

"Minimalism is not a lack of something. It's simply the perfect amount of something." --Nicholas Burroughs.

(Awwalia F Izza/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun