Mohon tunggu...
Ambar Wulan
Ambar Wulan Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Reportase dalam Dunia Jurnalistik

19 Mei 2025   16:24 Diperbarui: 19 Mei 2025   16:27 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam jurnalistik, reportase merupakan proses penting untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi secara faktual dan akurat. Artinya seorang jurnalis tidak hanya menulis berita, tetapi benar benar harus turun ke lapangan, melakukan observasi, melakukan wawancara dan menggali data sebanyak banyaknya.

Secara sederhana, reportase adalah kegiatan peliputan langsung terhadap suatu peristiwa. Misalnya saat terjadi bencana, unjuk rasa, atau bahkan saat meliput kegiatan budaya atau olahraga, seorang jurnalis harus berada di lokasi, mencatat fakta-fakta penting, berbicara dengan narasumber, dan memverifikasi data yang diperoleh. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan fakta dan informasi yang kemudian diolah menjadi berita.

Adapun pengertian reportase menurut Heni Suryani, reportase merupakan proses pelaporan berita yang mengandalkan pengumpulan fakta dari berbagai sumber. Jadi, tidak cukup hanya dari satu orang atau satu sisi saja, melainkan dari berbagai sudut pandang agar beritanya utuh dan objektif. Reportase juga berperan penting dalam menyampaikan kronologi kejadian secara lengkap dan faktual. Selain itu, reportase juga punya peran besar dalam menciptakan transparansi dan menjadi bentuk kontrol sosial. Ketika media melakukan peliputan yang benar, mereka membantu masyarakat untuk tahu dan peduli pada isu-isu penting.

Proses reportase menuntut keterampilan teknis yang kuat, seperti kemampuan bertanya yang baik, menulis yang lugas, dan tentu saja kemampuan berpikir kritis. Selain itu yang tidak kalah penting adalah integritas. Seorang jurnalis harus jujur, berpegang pada fakta, dan taat pada etika jurnalistik. Tanpa integritas dan etika, berita bisa menjadi alat manipulasi, bukan informasi yang mencerahkan.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa reportase bukan hanya tentang "meliput", tapi juga tentang tanggung jawab untuk menyampaikan kebenaran kepada publik.

Adapun dua strategi dalam teknik reportase, yaitu Beat System dan Follow Up System.

1. Beat System
Beat system adalah sistem pembagian tugas wartawan berdasarkan area atau bidang tertentu. Misalnya, ada wartawan yang khusus meliput di bidang politik, pendidikan, hukum, atau perusahaan tertentu. Sistem ini membantu wartawan untuk lebih fokus dan mendalami satu topik secara spesifik. Dengan begitu, liputan yang dihasilkan akan lebih tajam dan mendalam karena wartawan sudah memahami konteks dan perkembangan di bidang tersebut.

2. Follow Up System.
Sesuai namanya, follow up system adalah sistem untuk mengikuti perkembangan suatu peristiwa yang sudah pernah diberitakan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memberikan pembaruan kepada publik dan mendalami isu secara lebih lanjut. Dengan sistem ini, berita tidak berhenti di satu titik saja, tapi terus dikawal agar publik mendapatkan informasi yang berkelanjutan dan utuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun