Mohon tunggu...
Awla Rajul
Awla Rajul Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis Magang

Sedang menjalani pendidikan di UIN SGD Bandung

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Semua Kalangan Merasakan Manfaat

3 Desember 2019   22:49 Diperbarui: 3 Desember 2019   22:59 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ojek pertama kali berkembang pada tahun 1969 di Jawa Tengah. Ketika itu ojek adalah sepeda yang ditaksikan, dikutip dari historia.id. Tertarik dengan keuntungan yang didapatkan, penduduk desa di Jawa Tengah kemudian berinovasi menggunakan motor 90cc untuk mengojek. Ojek kemudian diikuti dan berkembang di banyak daerah di Indonesia dengan solusi cepat tanpa macet.

Beralih ke transportasi yang serumpun dengan ojek, yaitu Taksi. Mengutip dari kumparan.com bahwa Taksi diperkirakan mulai masuk pertama kali ke Indonesia melalui Batavia (Jakarta) pada tahun 1930. Taksi yang pertama kali menggunakan taximeter adalah Blue Bird, yang mengantongi   surat izin sekitar tahun 1972.

Seiring dengan berkembangnya zaman, kedua transportasi tersebut mengalami perkembangan, perubahan, dan perombakan yang beragam. Di zaman teknologi yang serba canggih seperti saat ini, Taksi dan Ojek bertransformasi menjadi transportasi yang lebih mudah untuk dinikmati. Karena, jika dulu untuk mendapatkan ojek harus ke pangkalannya terlebih dahulu. Atau untuk naik Taksi harus rela panas-panasan di pinggir jalan sambil menunggu taksi yang lewat dan memberhentikannya. Kini, hal itu tidak terjadi lagi.

Kemudahan yang diharapkan itu bisa didapatkan dari sebuah aplikasi start-up, Grab. Grab merupakan salah satu Super App yang sudah menjadi salah satu start-up decacorn di Asia Tenggara. Tidak hanya pelayanan taksi dan ojek online yang ditawarkan, banyak pula hal lainnya. Seperti GrabFood (solusi beli makanan tanpa keluar rumah), GrabDelivery (urusan antar-mengantar paket), dan banyak lagi.

Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi penggunannya, dan memberikan keuntungan bagi mitranya. Grab berhasil menjadi jembatan penghubung antara kedua elemen tersebut. Iya dong, aplikasi Grab kan #AplikasiUntukSemua. 

Pengalaman Pertama Menggunakan GrabBike

Detail persis tanggal dan hari aku sudah lupa. Tapi, bagiku itu cukup mengesankan. Malam minggu itu, aku bersama dua orang teman sedang ngopi di sebuah kedai kopi yang lumayan tidak terkenal di kotaku. Selentingan obrolan, kami membahas tentang sudah adanya ojek online di kota kami. Aku pun antusias, dan langsung mengunduh aplikasi. Ketika itu, aku mengunduh dua aplikasi sekaligus, Grab dan saingannya, Gojek.

Aku mengunduh kedua aplikasi tersebut lantaran penasaran. Apakah kedua aplikasi tersebut memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam penggunaannya. Ternyata, cara penggunaannya relative terbilang sama, hanya saja fitur-fitur yang ditawarkan dari kedua aplikasi tersebut berbeda. Setelah memahami dan membandingkan, aku memilih Grab sebagai uji coba untuk jalur pergi, dan Gojek sebagai jalur pulang.

Aku memilih tujuan ke sebuah grosir aksesoris hp yang jaraknya lumayan dekat. Sambil terus mengamati layar ponsel, aku mengamati maps yang disediakan dalam aplikasi Grab dengan melihat gambar motor menuju ke titik lokasiku. Ketika kulihat tiba, masuklah sebuah panggilan ke hpku. Aku keluar kedai kopi, lantas berbincang sebentar dengan driver ojol (ojek online) tersebut.

Setelah memastikan aku yang memesan, dia menyampaikan permintaan maaf karena tidak menggunakan jaket. Ia mengaku baru saja pulang dari kantor. Di titik itu aku salut, karena ia kerja nyambi sebagai driver ojol. Perjalanan pun dimulai. Bagiku ini sebuah inovasi yang bagus. Karena sebagai pengguna kita hanya tinggal menunggu tanpa harus mencari-cari ke pangkalan seperti ojek konvensional.

Keunggulan Aplikasi Grab 

Akurasi peta yang dimiliki Grab menjadi keunggulan tersendiri bagiku. Setidaknya tidak harus susah-susah menyesuaikan. Harga yang relative murah juga sangat membantu perekonomian kantong akhir bulan anak kost. Selain harga dan kurasi peta, fitur cashless Ovo juga sangat meringankan dan banyak promo. Saat pertama kali pakai, kita bahkan hanya cukup membayar satu rupiah saja.  

Aku memiliki teman kampus yang menjadi driver Grab. Ia mengaku mendapatkan banyak keuntungan selama menjadi driver. Terlebih lagi jika di pagi hari, dan penumpang menggunakan ove sebagai metode pembayaran. Dengan mengunakan ovo, pengguna mendapatkan harga yang lebih murah daripada membayar cash. Driver juga mendapatkan keuntungan lebih jika penumpang menggunakan cashless.

Satu lagi yang menjadi keunggulan Grab, banyaknya driver. Dengan banyaknya driver, tidak banyak waktu lagi yang terpangkas hanya untuk menungu. Menggunakan banyak fitur dari Grab juga menjadi mudah, gak ribet. Lah, Grab kan aplikasi yang #SelaluBisa diandalkan, ckck. 

Manfaat Aplikasi Grab 

Semenjak hadir, Grab dirasa memberikan banyak kemudahan. Salah satunya membuka lapangan kerja yang begitu luas kepada setiap kalangan. Banyak pula orang-orang memilih driver Grab sebagai pekerjaan sampingan. Pernah ketika menaiki Grab aku bertanya tentang penghasilan yang didapatkan melalui Grab. Meski jawaban yang kudapatkan beragam, tapi kebanyakan mendapatkan keuntungan yang besar.

Tentunya manfaat tidak hanya didapatkan sepihak. Baik mitra dan pengguna Grab mendapatkan manfaat yang beragam. Grab memang mengusung sebuah inovasi yang memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kecepatan. Dengan manfaat yang dapat dirasakan banyak pihak, Grab merupakan #AplikasiUntukSemua yang akan terus bertransformasi dan berbenah diri dengan memberikan terus memberikan pelayanan yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun