Author : Karoni - Fakultas Kedokteran - Kedokteran Umum 2017
Semarang (18-19/7/20) - New Normal atau tatanan hidup baru di masa pandemi COVID-19 mulai diberlakukan di Indonesia. Adanya kebijakan New Normal bukan berarti bahwa masyarakat akan terbebas dari ancaman COVID-19 ini, tetapi justru masyarakat dituntut untuk mulai membiasakan diri dengan menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari. Akhir-akhir ini jumlah kasus positif COVID-19 khususnya di Kota Semarang semakin bertambah secara signifikan. Hal tersebut bisa terjadi oleh karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Masyarakat Kelurahan Jangli kecamatan Tembalang Kota Semarang sudah mulai beraktivitas seperti biasanya. Namun demikian, berdasarkan kegiatan observasi secara langsung ke masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip TIM II tahun 2020, Karoni bersama dengan pihak Kelurahan jangli, masih banyak dijumpai masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker saat berada di luar rumah / bepergian, berkerumun dan malas untuk melakukan cuci tangan secara rutin serta masih kurang diterapkan dalam masyarakat. Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat masih belum memahami arti dari New Normal itu sendiri.
Salah satu alternatif dalam menjaga kebersihan tangan selain menggunakan air mengalir dan sabun yaitu dengan menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer merupakan alternatif untuk menjaga kebersihan tangan jika sedang di luar rumah atau berada jauh dengan tempat cuci tangan. Namun, keberadaan hand sanitizer di pasaran terbilang lumayan terbatas dan harganya kurang terjangkau terutama untuk masyarakat menengah kebawah.
Penyuluhan hari kedua dilakukan di RW 03 yang dihadiri 17 orang Kelurahan Jangli. Meskipun dilaksanakan secara tatap muka langsung, penyuluhan ini tetap mematuhi protokol kesehatan dan physical distancing yang berlaku seperti mencuci tangan dengan sabun saat akan memasuki balai, pemberian jarak antar kursi peserta, dan semua peserta diwajibkan untuk memakai masker dengan benar.
Media yang digunakan untuk sosialisasi adalah powerpoint yang berisi materi pengetahuan seputar COVID-19, pencegahan COVID-19, cara mencuci tangan, etika batuk, dan memakai masker yang benar, prosedur aman keluar masuk rumah serta tata cara pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO sekaligus mempraktekkan secara langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang diperlukan.Â
Selain itu, sosialisasi juga berisi penjelasan mengenai perbedaan fungsi antara hand sanitizer dan desinfektan, dan ditutup dengan penjelasan tentang bahaya membuat hand sanitizer secara mandiri tanpa petunjuk yang jelas. Setelah selesai, materi powerpoint dicetak dan dibagikan kepada semua peserta yang mengikuti sosialisasi.
Disamping menjelaskan tata cara pembuatan hand sanitizer melalui demo secara langsung, mahasiswa UNDIP juga memberikan contoh produk hand sanitizer buatan sendiri sesuai dengan standar WHO. Diharapkan dengan adanya program sosialisasi ini, warga mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan di masa pandemik, khususnya tentang prosedur keluar/masuk rumah untuk mencegah terjadinya klaster keluarga serta mampu membuat hand sanitizer sendiri sehingga dapat mengurangi pengeluaran. Harapannya, peserta yang hadir dalam sosialisasi mampu meneruskan pengetahuannya baik terhadap internal (keluarga sendiri) maupun eksternal (masyarakat disekitarnya, kader PKK lainnya) sehingga bisa memutus rantai penularan COVID-19 khususnya pada lingkungan masyarakat di Kelurahan jangli.