Mohon tunggu...
Awie
Awie Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jadilah yang pertama tau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Ayah Annisa Jadi Akpol "Anak Seorang Petani" Tulis Lisa Dharmawan di Akun Facebooknya

23 September 2019   23:27 Diperbarui: 24 September 2019   02:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anugerah mantan kapolsek kecamatan sekongkang kabupaten sumbawa barat NTB

Membuat diri ini jatuh cinta sama pak suami karena kegigihan, kejujuran, sederhana dan berjuang demi kesuksesan. Suami cerita pertama kali ia ikut tes AU dari kecil memang ingin sekali terbangi pesawat karena apa rumah mertua dibelakang lanud iswahyudi Magetan jdi tiap hari pesawat tempur lewat terus.
Kemudian ikutlah tes karena belum diberi kepercayaan akhirnya tidak lolos namun ia tidak pantang menyerah, suami kembali ikut tes Bintara Polri namun tidak diterima juga. Suami ku tetap tidak menyerah. Pada tahun 2011 suamiku daftar Akpol disana banyak sekali ujian bahkan ada yang meremehkan ortunya yang hanya seorang petani "cita-cita tidak usah terlalu tinggi" terserah orang mau berkata apa kata suamiku, yang selalu tetap berjuang ingin membanggakan ortunya.

Sebelum tes suamiku minta ijin sama ortu terus dia bilang " Ibu, bapak klau gak ada kabar dari saya berarti saya lanjut terus"ucapnya ke mertua ku, saat itu suami tidak punya HP ia tidak bisa sama sekali kabarin ortunya apakah lulus atau tidak, ia pun saat tes diantar bapak pakai motor kesurabaya dari magetan jarak ditempuh sekitar 5 jam.

Misalnya klau tesnya gak berjauhan besoknya uda mau tes lagi ia numpang istirahat dimasjid atau tempat temannya mau kontrak rumah tidak ada uang, ia berjuang modal h
tekad hanya untuk membanggakan ortunya. Bapak dan ibu sangat khawatir karena belum ada kabar juga sampai ibu tanya kesiapa ingin tahu keadaan suami, ortu berpikir aja mungkin lanjut. Allhamdulillah suami diterima diAkpol.

Saat tahu anaknya lulus ibu langsung sujud syukur sampai keningnya ibu bengkak kena lemari saking bahagia dan bersyukur anak diterima Akpol.

Membuat saya sedih saat suami cerita mau pergi ke Akpol untuk memasukin pendidikan ibu dan bapak tidak bisa pergi mengantarnya, karena biaya kalau pergi kesana, cukup untuk pegangan pak suami saat pendidikan, sedangkan teman-teman pak suami diantar sama ortu pakai mobil, suami tetap kuat karena ia tahu kondisi ortunya.

Alhamdulillah ada ortu temannya baik hati pinjamkan Hp untuk tlpn mertua, saat itu pak suami pamitan sama ortunya walaupun lewat hp tapi ia bahagia sekali dan bisa buktikan bahwa ia bisa jadi orang yang berhasil dan membanggakan ortunya karena ia putra terbaik di Magetan anak seorang petani yang lulus menjadi Akpol sampai-sampai disiarkan di Radio setempat, nama ortunya disebutkan siapa tidak bangga dengan perjuangan anaknya yang berhasil menjadi Taruna Akpol.

Suami bukanlah anak seorang pejabat atau seorang PNS ia hanya anak seorang petani..tapi dengan kegigihan ia, tekunnya ia belajar dan ingin menjadi orang yang bisa membahagiakan ortunya. Jangan pernah takut untuk mempunyai cita2 yang tinggi..terus lah berusaha dan berdoa..kata orang masuk Akpol banyak anak pejabat dan uangnya luar biasa.

Jangan berpikir itu banyak juga anak petani dan orang biasa contohnya suami saya anak petani ia ngadu nasib dan tekad Alhamdulillah berhasil meraih cita2nya. Sebagai ortu selalu beri semangat buat anak untuk meraih cita2nya. Terutama buat anak2 remaja yakin pada diri sendiri dan tekadkan..jika Allah berkehendak tidak akan bisa mengubah nasib seseorang..tinggal kita yang berusaha, berdoa dan berlajar kuncinya.

Sumber cerita ini dari akun facebook: Lisa Dharmawan istri dari Anugerah sari D mantan kapoksek sekongkang kabupaten sumbawa barat, semoga cerita di atas bisa memotivasi bagi kaum muda untuk terus berjuang tanpa harus mengenal siapa diri kita.

Anak petani saja bisa jadi Akpol, bagai mana dengan kamu,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun